GridFame.id- Apakah Anda punya kebiasaan menahan haus meski badan sudah dehidrasi, jika ya, sebaiknya segera tinggalkan!
Menunda minum meski sudah haus bahkan dehidrasi sangat tidak dianjurkan.
Bahkan kebiasaan ini bisa jadi faktor yang dapat memicu penyakit gagal ginjal, mengerikan bukan? .
Seperti diketahui, gagal ginjal adalah kumpulan gejala-gejala yang muncul pada saat ginjal tak lagi bekerja sesuai fungsinya.
Apabila ginjal tak berfungsi sebagaimana mestinya, zat-zat beracun yang merupakan produk kotor dari proses metabolisme pun bisa menumpuk dalam tubuh.
Akibatnya, cairan tubuh akan menahan air di dalam tubuh. Kabar buruk lainnya, produksi sel darah merah di dalam tubuh juga akan berkurang.
Ini yang menyebabkan pasien gagal ginjal mengalami kekurangan darah.
Mengutip melalui Buku Mengenali Keluhan Anda: Info Kesehatan Umum untuk Pasien (2013), oleh dokter Ayustawati, PhD, mengungkap gagal ginjal bisa terjadi secara tiba-tiba maupun proses yang panjang (kronis).
Biasanya, untuk melangsungkan agar hidupnya dapat bertahan lama, penderita gagal ginjal harus secara rutin melakukan cuci darah dan cangkok ginjal.
Penyakit gagal ginjal di Indonesia
Melansir melalui laman resmi Kementerian Kesehatan (27/10/2021), berikut prevelensi penderita gagal ginjal Indonesia.
Prevalensi gagal ginjal pada laki-laki (0,3%) lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan (0,2%).
Berdasarkan karakteristik umur prevalensi tertinggi pada kategori usia diatas 75 tahun (0,6%), dimana mulai terjadi peningkatan pada usia 35 tahun ke atas.
Adapula golongan yang berisiko sangat tinggi dan harus mewaspadai gagal ginjal; diantaranya seseorang dengan tekanan darah tinggi, memiliki masalah diabetes, usia di atas 60 tahun atau memiliki riwayat keluarga gagal ginjal.
Untuk gejala, biasanya penyakit ini bisa berjalan tanpa memperlihatkan tanda-tanda apapun.
Banyak penderita bahkan tidak mengetahui dan merasakan gejala gagal ginjal sampai 90- persen dari fungsi ginjal mereka sudah hilang.
Penyakit gagal ginjal tak memunyai gejala yang spesifik dan tidak bisa terlihat pada kondisi kesehatan yang lain
Namun biasanya pasien gagal ginjal memperlihatkan tanda-tanda seperti; mudah lelah, merasa mual, nafsu makan hilang, kesulitan tidr, sakit kepala, nyeri di sekitar pinggang, maupun bengkak di daerah kaki bawah.
Bagaimana kebiasaan menahan minum dapat memicu gagal ginjal?
Penyakit gagal ginjal juga terjadi karena penerapan pola makan yang kurang baik, termasuk menyepelekan kebiasaan kurang minum.
Melansir Buku Gagal Ginjal (2007), awal terjadinya gagal ginjal bisa jadi dari sebab yang sepele, misalnya kurang minum.
Dehidrasi atau kehilangan cairan tubuh yang disebabkan oleh kurang minum tampaknya memang sepele dan banyak orang mungkin sering mengalaminya sehari-hari.
Tapi, kondisi itu ternyata bisa menyebabkan gagal ginjal.
Kurang minum membuat darah menjadi kental dan mineral (kalsium) mudah mengendap di ginjal, kemudian menjadi batu ginjal, yang dapat mengganggu fungsi ginjal.
Efek lainnya yang bisa terjadi yakni stroke jika terdapat gumpalan darah di otak akibat kurang minum.
Selain itu, saat tubuh kurang cairan bisa membuat tubuh mengeluarkan hormone vasoprein. Hal ini mengakibatkan peningkatan hormone stress kortisol pemicu inflamasi kronis dalam waktu lama.
Bila dibiarkan dalam jangka panjang, tubuh bisa berisiko terkena gagal ginjal.
Maka dari itu, sangat disarankan bagi siapa saja untuk mencukupi kebutuhan minum 8-10 gelas atau dua liter per hari.
Air membantu membuang limbah dari darah dalam bentuk urine.
Air juga membantu menjaga pembuluh darah etap terbuka sehingga darah dengan nutrisi penting dapat berjalan dengan bebas ke ginjal.
Tetapi jika mengalami dehidrasi, maka lebih sulit bagi sistem pengiriman ini untuk bekerja.
Sebaiknya, minumlah air murni bebas mineral, terutama natrium yang sering digunakan sebagai pembersih, untuk membantu memperbaiki kondisi kesehatan ginjal.
(*)
Source | : | kompas,kontan |
Penulis | : | Nabilah Hermawati |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar