Tanggapan WHO dan penggunaan di Indonesia
Kendati demikian, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak merekomendasikan untuk mencampur vaksin Covid-19 .
Hal ini disampaikan sendiri oleh Kepal Ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melansir Reuters .
“ Ini sedikit trend yang berbahaya di sini,” ujarnya.
Jadi bisa dipastikan WHO belum mengizinkan kombinasi vaksin sebagai contoh;Sinovac dosis pertama dengan AstraZeneca dosis kedua.
Seperti kondisi saat ini, Indonesia juga masih menerapkan merk yang sama terhadap seseorang yang melakukan dosis pertama hingga kedua.
Karena dari pihak Kementerian Kesehatan RI tetap mengacu kepada himbauan WHO untuk tak memberikan vaksin yang berbeda dengan dosis pertama.
Larangan campuran vaksin oleh Kemenkes hanya berlaku pada dosis pertama dan kedua.
Sementara dalam dosis ketiga bkasanya seseorang boleh menerima jenis vaksin yang berbeda karena sifatnya booster.
Dan biasanya vaksin dosis ketiga diprioritaskan bagi tenaga kesehatan (nakes) yang berhubungan langsung dengan pasien Covid-19 sehingga rentan terinfeksi corona.
***
Source | : | ANTARA,Nature,WHO,Kemenkes RI |
Penulis | : | Nabilah Hermawati |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar