Kesalahan yang dilakukan Praveen/Melati itu dimanfaatkan oleh Puavaranukroh/Sapsiree untuk merebut interval di gim pertama.
Tak mau ‘jatuh’ lebih jauh, Praveen/Melati berusaha mengejar melalui serangan-serangan yang dilakukan keduanya.
Meski sulit, sedikit demi sedikit Praveen/Melati mampu memperkecil selisih angka mereka dengan Puavaranukroh/Sapsiree.
Dengan semangat pantang menyerah dan mengandalkan pukulan mematikan, Praveen/Melati sempat menyamakan poin menjadi 17-17.
Perolehan angka pun semakin krusial, baik Praveen/Melati dan Puavaranukroh/Sapsiree kerap jual beli serangan hingga menyentuh game point 20-19.
Pasangan Indonesia sempat berhasil memanfaatkan momentum, smash keras Praveen tidak mampu dikembalikan sehingga gim harus dilanjutkan dengan deuce 20-20.
Namun, momentum kebangkitan Praveen/Melati tidak berlanjut. Mereka akhirnya harus menyerah dengan skor 20-22 pada akhir gim pertama.
Pada gim kedua, baik Praveen/Melati maupun Puavaranukroh/Sapsiree bermain cepat untuk mengambil keunggulan.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar