Kedua, fenomena ini bisa dipengaru karena adanya belahan selatan bumi yang semakin condong kea rah matahari sehingga menyebabkan matahari terbit lebih cepat 15-25 menit dari rata-rata untuk lintang 6 derajat sampai 11 derajat Lintang Selatan.
“Di saat yang sama juga untuk lintang 6 derajat samapai dengan 11 derajat Lintang Utara Matahari justru terbenam lebih cepat pada tanggal 13-18 November. Hal ini karena belahan utara bumi semakin menjauhi matahari,” ujarnya.
Lantas bagaimana dampaknya jika matahari terbit lebih awal?
Andi mengungkapkan tidak ada dampak apa pun akibat dari fenomena tersebut.
“Tidak ada dampak apa pun, hanya lebih cepat saja terbitnya,” terangnya mengutip Kompas.
Dirinya juga menegaskan bahwa fenomena ini bukan tanda akan terjadi bencana jadi masyarakat tak perlu khawatir berlebihan.
“Tidak perlu panik menyikapi hal ini dikarenakan fenomena ini adalah fenomena alami yang memang lazim terjadi setiap tahunnya,” tutup Andi.
Baca Juga: Fenomena Aneh! Viral Video Hujan Turun Hanya Guyur Satu Mobil di Parkiran, Ini Penjelasan BMKG
Source | : | kompas,tribun |
Penulis | : | Nabilah Hermawati |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar