GridFame.id - Tidur salah satu kegiatan yang pastinya sering dilakukan.
Tubuh sendiri memerlukan waktu untuk tidur setiap harinya agar fit dan juga menambah energi.
Jika ]kekurangan waktu tidur, maka juga akan membahayakan kondisi tubuh anda.
Namun, apakah anda pernah atau memiliki kebiasaan tidur hanya beralaskan lantai saja?
Lebih baik kurangi kebiasaan tesebut lantaran bahayanya tak main-main.
Mulai dari punggung hingga memicu penyakit mematikan paru-paru mengintai tubuh anda.
1. Masuk Angin
Melansir dari Stylo.grid.id, Ketika kamu tidur di lantai tanpa alas apapun, dipastikan saat terbangun bisa terkena masuk angin.
Lantaran tidur di lantai dapat membuat tubuh kamu terserang penyakit seperti demam, sakit kepala, meriang dan juga pilek atau flu.
Bahkan, bisa juga terkena penyakit gangguan pencernaan seperti mual dan muntah, diare serta perut kembung.
2. Sakit Punggung
Lantai yang keras menyebabkan punggung menjadi sakit.
Sakit punggung disebabkan oleh tulang dan semua otot yang tidak bisa relaks saat tidur.
Terlalu sering tidur di lantai juga bisa menyebabkan kelainan pada postur tubuh bila dilakukan secara terus menerus.
4. Gangguan Tidur
Tidur di lantai secara terus menerus tentu membuat tidur anda tidak nyaman.
Kalau tak terbiasa, anda bisa mudah terbangun, tubuh terasa sakit dan kaku.
Nantinya hal tersebut berdampak pada jam tidur yang memburuk dan tubuh otomatis menjadi kurang fit. Selain itu, anda juga dapat terkena gangguan insomnia.
5. Paru-paru Basah
Sering tidur di lantai juga dapat meningkatkan risiko penyakit paru-paru basah.
Hal ini dikarenakan lantai yang kotor terkena debu dan suhu dingin akan mempermudah bakteri dan virus masuk ke dalam tubuh.
Jika kebiasaan ini dilakukan secara terus-menerus, dalam jangka panjang bisa menyebabkan peradangan pada sistem pernapasan hingga paru-paru basah.
Maka dari itu, lebih baik tidur di kasur yang memberikan kehangatan dibandingkan tidur di lantai yang berbahaya dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Source | : | stylo.grid.id |
Penulis | : | Ayudya Winessa |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar