GridFame.id- Saat ini dunia sedang gelisah dan dihebohkan dengan kemunculan varian baru Covid-19 yakni varian Omicron.
Ini artinya pandemi Covid-19 belum benar-benar selesai. Varian Omicron terus menyebar di beberapa negara.
Sebelumnya varian ini pertama kali ditemukan di selatan Afrika dan saat ini penyebarannya sudah semakin dekat dengan Indonesia setelah Singapuran dan Malaysia melaporkan kasus pertamanya.
Varian Omicron ini memiliki ciri yang khas dan bisa dibilang unik daripada varian yang lalu.
Gejala varian virus Covid-19 Omicron mempunyai tanda sakit dan nyeri namun tak kehilangan rasa dan penciuman.
Hingga kini, para peneliti di berbagai negara masih terus melakukan penelitian untuk memahami lebih jauh mengenai varian baru virus corona, yakni varian B.1.1. 529 atau varian Omicron.
Studi yang sedang berlangsung mencakup aspek penularan, tingkat keparahan infeksi (termasuk gejala), efektivitas vaksin dan tes diagnostik, serta efektivitas pengobatan.
Melihat kondisi tersebut ada baiknya kita untuk berjaga-jaga terhadap penyebaran varian baru yang kian meluas di beberapa negara.
World Health Organization (WHO) mengajak lebih banyak negara untuk berkontribusi dalam pengumpulan dan berbagi data pasien rawat inap.
Selain itu, WHO memberikan sejumlah rekomendasi tindakan untuk negara dan individu agar melakukan langkah-langkah pencegahan varian Omicron.
Cara mencegah dan Mengatasi Covid-19 varian Omicron
Dilansir dari laman resmi WHO, langkah yang paling efektif yang dapat dilakukan individu untuk mengurangi infeksi dan mencegah Covid-19, termasuk varian Omicron adalah:
Menjaga jarak fisik minimal satu meter dari orang lain;
Memakai masker dengan benar;
Membuka jendela untuk meningkatkan sirkulasi udara di dalam ruangan;
Menghindari ruangan yang ramai dan bervintilasi buruk;
Mencuci tangan dengan sabun dan air;
Menerapkan etika bersin dan batuk;
Mendapatkan vaksin Covid-19 hingga dosis penuh;
Karena Omicron dimasukkan dalam kategori Variant of Concern, ada beberapa tindakan lain yang direkomendasikan oleh WHO untuk dilakukan negara-negara, yakni:
Meningkatkan pengawasan dan pengurutan kasus;
Membagikan urutan genom pada database yang tersedia untuk umum;
Melaporkan kasus atau klaster awal ke WHO;
Melakukan penyelidikan lapangan;
Melakukan penyelidikan penilaian laboratorium untuk lebih memahami karakter Omicron;
Otoritas di masing-masing negara juga harus terus menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi untuk mengurangi laju infeksinya.
Beberapa fasilitas kesehatan masyarakat dan kapasitas medis untuk mengelola peningkatan kasus juga harus disiapkan.
Persiapan moderna untuk antisipasi Omicron
Sementara pihak Moderna Inc akan targetkan suntikan booster vaksin Covid-19 untuk menangkal varian Omicron.
Suntikan booster inipun sedianya akan mulai bisa digunakan pada Maret 2022 Informasi yang ditangkap dari Reuters di mana Presdiden Mdoerna, Stephen Hoge mengatakan bahwa booster vaksin Covid-19 akan menjadi cara tercepat untuk mengatasi penyebaran virus.
Saat ini perusahaan tersebut sedang mengerjakan vaksin multi valent yang akan mencakup hingga empat varian virus corona yang berbeda termasuk Omicron.
“Kami sudah memulai itu,” mengutip Reuters.
Sementara Badan Pengawasan Obat dan Makanan AS (FDA) sendiri mengumumkan uji klinis tahap menengah terhadap booster Omicron akan makan waktu hingga empat bulan.
“Booster khusus Omicron, secara realistis segera tersedia sebelum Maret, mungkin kuartal kedua," kata Hoge, dengan catatan, FDA tidak mengubah panduannya untuk proses otorisasi.
Source | : | WHO,kompas |
Penulis | : | Nabilah Hermawati |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar