"Dia secara gentlement datang dan memohon. Bayangkan seorang Gubernur datang dan memohon. Bayangkan seorang Gubernur loh," katanya.
Padahal sebagai seorang Gubernur DKI Jakarta yang saat itu masih menjabat, Ahok bisa saja melakukan hal apapun untuk menyelamatkan rumah tangganya.
"Untung bukan saya Gubernurnya. Kalau saya Gubernurnya mungkin gak tahu Julianto kemana," kata Fifi di PN Jakur, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (31/1/2018).
Kesabaran Ahok juga dilakukannya kepada Vero, setelah berkali-kali ketahuan dan dimaafkan, Vero masih saja melakukan hal yang sama.
"Ketahuan berhubungan dengan Yulianto. Bu Vero sudah berjanji tak akan berhubungan dengan pria ini. Pria ini sudah ditelepon dan diminta jangan berhubungan lagi dengan Vero. Tapi pria ini tak mau melepaskan Bu Vero. Jadi terus kejar dan mereka berhubungan lagi. Dimaafkan berhubungan lagi, dimafaakan tapi berhubungan lagi," ungkapnya.
Dalam surat gugatan cerai yang beredar di medsos, Ahok menjelaskan jika dirinya tak frontal karena persingkuhan itu rupanya dilakukan secara sembunyi-sembunyi.
Ahok juga menyebut dirinya tak punya bukti.
“Bahwa kehidupan perkawinan yang rukun, harmonis, dan bahagia tersebut berubah drastis dikarenakan adanya perubahan sikap dari TERGUGAT kepada PENGGUGAT sejak tahun 2010 yaitu sejak TERGUGAT secara terang-terangan tidak peduli lagi dengan permintaan dari PENGGUGAT.
Adapun perubahan sikap tersebut adalah ketika anak yang Nicholas Sean sedang sakit, PENGGUGAT meminta TERGUGAT tidak pergi, namun pada malam hari TERGUGAT tetap bersikeras dan diam-diam tetap ikut paduan suara di daerah Tamansari yang cukup jauh dari tempat tinggal bersama PENGGUGAT dan TERGUGAT di daerah Pluit. Padahal anak sedang sakit, kenapa tetap pergi?" demikian isi salah satu bagian surat itu.
Sejak saat itu PENGGUGAT merasa ada yang tidak beres dalam perkawinan PENGGUGAT dan TERGUGAT. Dan kemungkinan besar ada pihak ketiga.
Source | : | Tribun Timur |
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar