GridFame.id - Jangan lengah, simak 7 benda di depan rumah yang jadi tanda ada yang kirim santet.
Dalam Primbon Jawa, terdapat lima benda yang bisa membuat rejeki terhambat dan sekaligus membawa malapetaka bagi pemilik rumah.
Bila ada seseorang menaruh benda-benda tertentu sehingga pemilik rumah menjadi sial juga sulit mencari rejeki.
Menurut Primbon Jawa, segera musnahkan jika menemukan lima benda ini dalam rumah.
Berikut lima benda dalam rumah yang membuat rezeki terhambat menurut Primbon Jawa.
Langsung simak yuk!
1. Beras kuning
Media beras kuning yang merupakan campuran antara beras dan kunyit paling sering digunakan untuk menyerang seseorang dalam kegiatan bisnis usaha seperti warung kelontong, warung makan.
Bila di tempat Anda menemukan barang ini segera sapu dan guyur dengan air banya-banyak. Sambil berdoa agar diberi perlindungan dijauhkan dari mara bahaya.
Namun ada juga orang yang percaya lebih baik di kencingi kencingi bila melihat barang beras kuning betebaran di depan rumah atau usaha kita.
2. Palu dan Jarum Jahit
Paku dan jarum jahit juga media yang sering digunakan seseorang untuk berbuat jahat atau mencelakai kita.
Bila menemukan paku berkarat dan jarum jahit yang tidak kita ketahui atau bukan milik kita, segera buang dan sambil berdoa untuk memohon pertolongan kepada Tuhan agar disingikirkan dari mara bahaya.
3. Pecahan Beling Kaca
Pecahan beling kaca, biasanya dipakai oleh orang berbuat jahat atau mencelakai pemilik rumah.
Tanda-tandanya adalah salah satu keluarga penghuni rumah tersebut akan sering sakit-sakitan, tetapi sakitnya tidak parah.
Namun Anda harus mencari benda tersebut agar keluarga Anda tetap aman dan nyaman.
Bila menemukan pecakan kaca beling yang tidak kenal segera ambil dan buang.
4. Tanah kubur
Media ini merupakan media yang paling berbahaya.
Biasanya media yang digunakan dari tanah kubur ini berasal dari kuburan orang-orang yang meninggalnya tidak wajar, seperti bunuh diri, kecelakaan dan lainnya.
Kekuatan dan energi negatif yang ditimbulkan akan sangat kuat.
Ciri-cirinya adalah rumah terasa panas. Hal tersebut membuat sering terjadi pertengkaran dalam rumah tangga.
Selain itu penampakan juga akan sering terjadi dan akan tercium bau amis serta anyir.
Penghuni rumah tersebut akan merasakan rumah yang mereka tempati seperti berada di kuburan.
5. Kain mori
Kain yang berwarna putih polos ini biasanya digunakan sebagai media membatik atau sebagai kain pembungkus jenazah.
Biasanya orang yang syirik atau dendam dengan Anda akan menaruh kain mori di rumah Anda.
Kain itu akan diberi tiga ikatan seperti tali ikatan pada jenazah.
Tanda-tandanya adalah akan ada salah satu dari keluarga tersebut yang akan sakit pada bagian kaki. Biasanya hal itu membuat susah berjalan, terasa berat hingga paling parah menyebabkan kelumpuhan.
Jika hal itu sudah terjadi, maka segera carilah keberadaan kain tersebut. Karena hal tersebut merupakan kiriman berupa tumbal untuk membuat celaka juga membuat rezeki Anda terputus.
6. Tulang
Berikutnya adalah tulang bisa berupa tulang hewan baik tulang hewan sapi, babi atau atau lainnya.
Tulang merupakan kesukaan jin dan tulang tersebut akan diisi Jin untuk ditanamkan di pekarangan rumah Anda.
Tanda-tanda yang pasti terjadi adalah sering munculnya penampakan makhluk halus serta sering mengganggu penghuni rumah tersebut.
Akibat dari gangguan makhluk halus tersebut bisa mengakibatkan kekacauan rumah tangga.
Jika Anda sudah menemukan tulang tersebut segera ambil dan bakar atau buang di sungai.
Hal ini akan membuat jin dan makhluk halus tersebut segera pergi dari rumah Anda.
7. Rambut
Media selanjutnya adalah rambut yang diikat dan diletakan di dalam rumah Anda.
Hal ini bisa mengakibatkan penghuni rumah tersebut sering mengalami sakit kepala, seperti pusing.
Namun sakit kepala itu bukan sakit kepala biasa, tetapi karena ulah dari tumbal rambut.
Tanda-tanda yang paling jelas adalah sakit kepala tersebut akan terus-menerus menyerang pada jam-jam tertentu.
Biasanya serangan sakit kepala akan menyerang mulai matahari terbenam hingga tengah malam.
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar