GridFame.id - Saat memasak kita pasti sering menggunakan wajan.
Ya, mulai dari menumis hingga menggoreng lauk kita pasti akan menggunakan wajan.
Nah, saat menggunakan wajan kadang kali kita tak sadar dengan kebiasaan kita.
Tanpa kita sadari pula kebiasaan kita malah bisa bikin wajan jadi cepat rusak.
Atau jangan-jangan Anda sangat sering melakukan kebiasaan ini?
Lantas apa saja ya kebiasaan yang bisa bikin wajan cepat rusak?
Yuk simak artikel ini!
Kebiasaan yang Bikin Wajan Rusak
Wajan yang dipakai multifungsi juga ternyata merupakan kebiasaan yang merusak wajan.
Ada beberapa kebiasaan buruk lain yang bisa menyebabkan wajan rusak, berikut adalah di antaranya melansir idea.grid.id.
1. Masih memakai sodet/spatula berbahan logam dengan tepi yang tajam
Sebaiknya Anda hentikan kebiasaan ini.
Agar wajan anti lengket Anda awet, gunakan sodet atau spatula berbahan kayu.
Jika tidak, gunakan sodet/spatula berbahan silikon.
Spatula berbahan logam dengan tepi yang kasar atau tajam tentunya dapat membuat lapisan wajan menjadi mudah tergores dan rusak.
2. Menyalakan api yang terlalu besar
Kesalahan selanjutnya adalah menggunakan api yang terlalu besar
Perlu Anda ingat, wajan anti lengket sudah menghantarkan panas dengan baik sehingga bisa membuat makanan menjadi lebih cepat matang.
Tak perlu lagi api besar, cukup api sedang saat memasak.
3. Mencuci dengan spons kawat
Saat mencuci wajan banyak ibu-ibu yang membersihkan noda lengket pada wajan dengan spons kawat.
Sayangnya kebiasaan ini bisa buat wajan tergores.
"Gunakan spon lembut dan sabun cair pencuci piring untuk membersihkan, serta hindari spon kawat," kata Public Relations LocknLock Indonesia Artini Asputri, Rabu (23/9/2020).
4. Mencuci saat masih panas
Kebiasaan buruk selanjutnya adalah langsung menyiram wajan dengan air saat selesai memasak.
Bahkan banyak yang langsung mencucinya saat masih panas.
Seharusnya diamkan sejenak wajan Anda sampai suhu normal.
Perubahan suhu drastis dapat mempengaruhi kinerja wajan.
Kemudian setelah selesai wajan baru dibilas/dicuci dengan spons yang lembut.
Taburkan Garam Ke Wajan
Kita semua pasti setuju jika menggoreng ikan tentu menjadi pekerjaan yang merepotkan kalau tidak menggunakan wajan anti lengket.
Namun, kini Anda bisa menyulap wajan murah jadi anti lengket bak teflon lho.
Modalnya pun cukup garam secukupnya.
Yang perlu Anda lakukan adalah memanaskan wajan, lalu masukkan garam cukup banyak.
Aduk-aduk sesekali saja garamnya.
Biarkan garam yang kita taburkan hingga panas lalu buang.
Wajan seketika akan jadi tidak lengket lagi.
Cara ini terbilang ajaib, tapi betul-betul bisa bikin antilengket, lo.
Lantas kenapa bisa ikan yang kita goreng menempel di wajan?
Seperti yang dilansir dari Kompas.com, profesor kimia dan biokimia di University of San Diego, Joseph Provost, pun buka suara terkait hal ini
Dijelaskannya, hal ini berkaitan dengan tekstur wajan yang tidak rata.
"Kebanyakan wajan, bahkan yang benar-benar bagus, sebenarnya penuh dengan retakan-retakan kecil," kata Provost.
Saat memasak telur, misalnya, ketika wajan dipanaskan, logamnya mengembang. Hal itu memungkinkan telur terperangkap di celah-celah mikroskopis itu, kemudian telur menempel dan terbakar.
Harold McGee penulis “Kunci Memasak yang Baik: Panduan untuk Membuat Makanan dan Resep Terbaik" menyebutkan, panas tinggi menyebabkan protein dan karbohidrat makanan membentuk ikatan dengan permukaan wajan atau panci.
Melansir Royal Society of Chemistry, makanan kaya protein sangat rentan lengket karena protein dapat membentuk kompleks dengan atom logam, seperti besi, di dalam wajan.
McGee juga menuliskan, makanan yang mudah menempel di antaranya telur, ikan, potongan daging ayam dan sapi.
Menurut Provost, ayam dan daging sapi tanpa lemak cenderung lengket karena tinggi protein tetapi rendah lemak. Tanpa banyak lemak untuk melumasi permukaan antara wajan dan makanan, daging akan menempel.
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul, Hentikan Kebiasaan Buruk Ini Sekarang Juga Kalau Tak Ingin Sering Ganti Wajan di Dapur Karena Tergores dan Rusak
Source | : | Intisari Online |
Penulis | : | Gusthia Sasky T |
Editor | : | Miya Dinata |
Komentar