GridFame.id- Direktorat Jenderal Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi akan melanjutkan pencairan uang saku program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di 2022.
Dipastikan juga bahwa proses pencairan program MBKM yang masih tertunda di 2021 akan dilanjutkan di tahun 2022 hingga semua selesai mendapatkan haknya.
Mahasiswa tak perlu khawatir lagi karena haknya akan tetap terpenuhi. Dari data yang didapat hingga Desember 2021 sudah ada sekitar 1.100 mahasiswa MSIB (Magang dan Studi Independen Bersertifikat), 100 mahasiswa KM (Kampus Mengajar) dan 780 mahasiswa PMM (Pertukaran Mahasiswa Merddeka) yang masih terkendala akan kelengkapan dokumen.
Tak terkecuali 600 mentor MSIB, 450 dosen pembimbing lapangan KM, dan 180 pendamping PMM.
Melalui keterangan resminya Plt.Dirjen Diktiristek Prof. Nizam menyampaikan bahwa pihaknya dan LPDP sejak Oktober 2021 akan melakukan kerja keras untuk menghubungi peserta, mentor, dosen pembimbing lapangan , dan pendamping yang belum melengkapi informasi syarat pencairan.
“Saya menyampaikan apresiasi kepada seluruh mitra, mentor dan juga dosen yang telah bekerja sama dan mendampingi para mahasiswa dalam menimba pengalaman melalui program-program ini. Kepada para mahasiswa yang telah mengikuti program ini saya ucapkan selamat dan apresiasi atas kesabarannya,” ujarnya.
“Kepada para mahasiswa yang telah mengikuti program ini, saya ucapkan selamat dan apresiasi atas kesabarannya. Kami mohon maaf atas berbagai kendala dan keterlambatan dalam pemenuhan hak mahasiswa dan mitra, perlu diingat merupakan tanggung jawab kami bahwa semua pihak akan mendapatkan pembayaran yang menjadi haknya," tutur Prof. Nizam.
"Bagi yang belum mendapatkan pembayaran sepenuhnya, tidak usah khawatir, karena pencairan kegiatan tahun 2021 masih akan diteruskan di tahun 2022 sampai semuanya selesai. Tidak ada yang haknya tidak dipenuhi," sambungnya
Nizam dalam penyampaiannya juga mengatakan berbagai program yang diberikan negara ini mempunyai tujuan agar para mahasiswa dapat lebih fokus dan semangat mencari pengalaman, ilmu baru dan juga kompetensi untuk berjejaring.
“Banyak sekali testimoni positif yang kami terima. Kami berterima kasih kepada para peserta Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang telah memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya. Saya berharap pengalaman berharga yang diperoleh dari mengikuti program ini akan betul-betul menjadi bekal di masa depan,” harap Prof. Nizam.
Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka membuka kesempatan yang tidak ada sebelumnya kepada ribuan mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri di luar perguruan tinggi mereka.
Program MBKM dijalankan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek)
Program-program MBKM didanai oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang memungkinkan mahasiswa, peserta, hingga mentor mendapatkan dukungan uang saku, biaya hidup maupun honor selama menjalankan kegiatan.
Tahun 2021, Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka telah diikuti oleh sekitar 12.800 mahasiswa program MSIB, 21.700 mahasiswa program (KM), 8.200 mahasiswa PMM, dan 950 mahasiswa pada Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA).
Dukungan tersebut berasal dari anggaran negara. Karenanya, sebagai syarat pencairan, akuntabilitas informasi dari peserta dan proses pencairan itu sendiri sangat penting untuk dijaga.
Source | : | ANTARA |
Penulis | : | Nabilah Hermawati |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar