Bukan itu saja, H Faisal juga meminta Fuji ikhlas menerima takdirnya yang harus menjadi ibu pengganti di usianya yang masih muda.
"Saya sudah sampaikan juga hal itu, saya bilang ini semuanya terjadi tidak ada yang merekayasa," ujar Faisal.
"Artinya kejadian ini memang sudah kehendak ilahi, gimana lagi, siapa yang menghendaki? Kan enggak ada, ini spontan terjadi," sambungnya.
H Faisal pun sebenarnya merasa miris karena Fuji terpaksa kehilangan masa muda dan kebebasannya karena Gala hanya lengket dengannya.
Bahkan saat Fuji pergi sebentar, Gala kerap menangis mencari keberadaan tantenya itu.
Beruntungnya, Fuji memang menyukai anak-anak sehingga ia tak pernah merasa keberatan mengasuh Gala.
"Kalau itu saya sendiri kadang-kadang merasa miris juga sebenarnya, karena anak saya yang seharusnya mengutamakan pendidikan, bermain, bercanda, kumpul sama teman-teman, sekarang dibilang jadi seorang ibu banget enggak, tapi sudah seperti siap kalau si Gala ini menjadikan dia ibunya, dia siap," tutur Faisal.
"Kadang-kadang saya merasa kasihan juga, tapi rupanya dia memang suka sama anak kecil," terang Faisal.
"Jadi istilahnya gayung bersambut, dia suka anak kecil, dan anak ini memerlukan dia," tambahnya.
Sejak Bibi dan Vanessa tiada, Fuji hampir tak pernah pergi tanpa membawa keponakannya, termasuk menghabiskan waktu dengan teman-teman seusianya.
Hal itu membuat Faisal khawatir anaknya akan stres, namun ternyata Fuji bisa menyesuaikan diri dengan kondisi saat ini.
Bahkan Fuji juga memilih berkorban untuk cuti kuliah demi fokus mengurus Gala.
Pasalnya ia juga merasa konsentrasi belajarnya pun menurun sehingga hal itu berpengaruh pada nilai kuliahnya.
"Jadi kadang-kadang kalau saya berpikir, teman-temannya datang, mau pergi ke rumah temannya, atau kuliah kan terganggu juga," tutur Faisal.
"Tapi karena cocok ya sudahlah enggak masalah. Dia sendiri kadang mengorbankan pelajaran online-nya demi si Gala," pungkasnya.
Faisal juga bersyukur nyinyiran Nikita Mirzani maupun pihak Doddy Sudrajat tak membuat Fuji menyerah mengasuh Gala Sky.
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar