GridFame.id- Gempa bumi menggetarkan Selat Sunda, di Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten pada 14 Januari 2022 sore hari.
Gempa bumi bermagnitudi 6.6 mengguncang Sumur, Banten dan berdampak pada wilayah hingga Jakarta.
Pasca guncangan pertama tercatat ada 32 kali aktivitas gempa susulan dengan magnitudo sebesar 5.7 dengan magnitudo terkecil 2.5
Kendati demikian tidak ada potensi tsunami pada gempa yang menerjang Banten beberapa waktu lalu.
Kejadian gempa bumi di Banten lalu menimbulkan sejumlah kekhawatiran di masyarakat. Salah satunya timbul pertanyaan ‘ Apakah gempa yang terjadi mempengaruhi aktivitas Gunung Anak Krakatau?
Baca Juga: Terkuak Penyebab Gempa Banten 6,7 M tapi Tak Berpotensi Tsunami, Ini Penjelasan BMKG
@Mingoojeon : “Gempa kecil dah Hampir 5 kali Di kampungku Pliseuuh Risau banget tau, mau pulkam khawatir banget aku, ovt takut nya Gunung krakatau atau yg lebih parah nya Btw 6km dari pesisir pantai bakalan ke sapu gak sih,”
Disusul pertanyaan lain yang dilayangkan warganet oleh akun @Ryryryroy
@Ryryryroy: “Ini krakatau bakalan berreaksi gak ya? jadi inget dulu kalo daerah itu gempa beberapa waktu kemudian krakatau mulai erupsi,”
Menanggpi pertanyaan tersebut ini penjelasan dari Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Subkoordinator Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat dari PVMBG Nia Haerani menjelaskan sampai saat ini gempa Banten tidak mempengaruhi aktivitas gunung Anak Krakatau.
“Hingga saat ini tidak ada pengaruhnya terhadap aktivitas Gunung Anak Krakatau, tidak teramati perubahan visual atau pun kenaikan gempa-gempa vulkanik,” ujar Nia, mengutip Kompas .
Dalam penjelasannya tingkat aktivitas gunung Anak Krakatau masih sama dengan sebelumnya yakni masuk pada level II (waspada).
Ia juga menjelaskan gempa bumi yang menggetarkan Banten adalah gempa bumi tektonik yang berasal dari pergerakan lempeng atau zona subduksi ,
Sehingga gempa di Banten juga bukan diakibatkan oleh aktivitas Anak Krakatau. Nia mengungkap gempa tektonik berbeda dengan gempa yang berasal dari gunung api, yang mana jenisnya adalah gempa vulakanik.
Melansir dari TribunBanten, Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda dinyatakan berstatus Level II atau Waspada.
Terpisah, Pengamat Gunung Api Pos Gunung Anak Krakatau, Deny Mardiono, mengatakan terlihat asap putih di kawah Gunung Anak Krakatau.
Asap putih itu berintensitas tipis hingga sedang setinggi 25 meter di atas puncak kawah. Adapun ombak laut di sekitar Gunung Anak Krakatau terpantau sedang atau tenang.
Masih berstatus Waspada," katanya.
Pada periode pengamatan Sabtu 15 Januari 2022 pukul 00.00 sampai pukul 24.00, cuaca cerah, berawan, mendung, dan hujan
IAngin bertiup ke arah tenggara dan selatan dengan suhu udara 26-31 celcius dan kelembapan udara 45-68 persen.
Secara visual gunung terlihat jelas hingga kabut 0-III. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi 25 meter di atas puncak kawah
Baca Juga: Baru Saja! Gempa Magnitudo Guncang Wilayah Ini, BMKG Beri Peringata Dini: Hati-hati Gempa Susulan
Penulis | : | Nabilah Hermawati |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar