GridFame.id - Artis dan presenter Enzy Storia dilarikan ke rumah sakit, partner Vincent, Desta dan Hesti ini positif Covid-19.
Kabar pilu ini dibagikan lewat akun stories instagram milik Enzy.
Dalam unggahannya itu, Enzy tampak tengah terbaring di ranjang rumah sakit.
Sementara itu di tangan kirinya dia memakai gelang pasien.
Kondisi kesehatannya drop, ia mengatakan tengah merasakan kelelahan.
Bahkan Enzy mengungkap soal masa-masa berat ketika terpapar virus Covid-19.
Ia pun meminta doa untuk kesembuhannya.
Enzy menjelaskan hampir 2 tahun dirinya bertahan dari penyebaran Covid-19.
Lalu, bagaimana kondisinya sekarang terlebih Enzy Storia diketahui menderita penyakit autoimun?
Baca Juga: Dikira Asam Urat, Enzy Storia Ternyata Idap Autoimun hingga Akhirnya Bersyukur dapat Mukjizat
Enzy Storia Positif Covid-19
Namun sayangnya, kini Enzy justru untuk pertama kalinya positif Covid-19.
"Hi, aku kenalan juga sama virus ini akhirnya setelah 2 tahun bertahan," ujar Enzy Storia dikutip TribunStyle.com, Minggu, 30 Januari 2022.
Positif Covid-19 merupakan hal baru bagi Enzy.
Lantas dia pun mengungkap penyebab dirinya terpapar Covid-19.
"Lagi kelelahan dan ya apes saja mungkin ya," ungkapnya.
Enzy juga mengungkapkan jika masa-masa terberatnya berjuang melawan Covid-19 sudah terlewati.
"Masa-masa beratnya sudah lewat kok, aman saja tetap mantap selalu," ucap Enzy.
Dia pun meminta teman-temannya untuk tes Covid-19 bagi yang bertemu dengannya selama seminggu terakhir. "Untuk teman-teman yang ketemu aku seminggu terakhir boleh test ya. So sorry, semoga kalian aman dan sehat selalu. Amin," tutur Enzy.
Tak ketinggalan, Enzy meminta khalayak ramai untuk mendoakan dirinya agar bisa segera sembuh.
Pasalnya, Enzy memiliki rencana untuk bertemu John Mayer pada Februari nanti.
"Doakan cepat sembuh ya, karena aku masih menaruh harapan ketemu John Mayer Februari nanti," ungkapnya, dikutip dari Tribunnews.
Gejala Ringan, Sedang dan Berat Pasien Omicron
Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso, Mohammad Syahril mengungkapkan beberapa gejala pasien Covid-19 varian Omicron yang selama ini dirawat di rumah sakit tempat ia bertugas.
Ia mengatakan, hingga saat ini RSPI Sulianti Saroso telah merawat 184 pasien dengan varian Omicron.
Namun demikian, 126 di antaranya sudah dipulangkan dalam keadaan sembuh. Syahril pun mengungkapkan, bila dibandingkan dengan pasien varian delta yang dirawat pada April tahun lalu, pasien varian Omicron dengan gejala ringan hingga berat tidak jauh berbeda.
"Gejala ringan sampai dengan berat hampir sama dengan gejala-gejala Covid-19 yang lalu. Untuk ringan sampai dengan sedang itu demam, batuk, sakit tenggorokan, tidak ada yang khas khusus berbeda dengan Delta yang lalu," kata Syahril dalam sesi tanya jawab dengan media yang ditayangkan YouTube KompasTV, sebagaimana dilansir pada Jumat (28/1/2022).
Sementara, untuk gejala sedang hingga berat dan kritis tergantung keparahannya. Syahril mengungkapkan, beberapa gejala yang ditunjukkan yakni kesulitan bernapas hingga gangguan pada sistem pencernaan.
"Intinya paling besar serangan pada sistem saluran napas. Sehingga kalai dia masuk berat bahkan kritis perlu pertolongan oksigen, yakni dengan High Flow Nasal Cannula (HFNC). Itu tekanannya sangat tinggi. Bahkan kalau sudah masuk kritis pasien harus menggunakan ventilator," kata Syahril.
Adapun Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Erlina Burhan mengatakan, kebanyakan pasien Covid-19 varian Omicron yang dirawat di tempat ia bertugas, yakni RS Persahabatan, menunjukkan gejala batuk dan nyeri tenggorokan.
Ia juga mengungkapkan, gejala awal pada varian Corona berbeda dengan varian Delta.
Pada varian Alpha atau Delta, mulanya pasien akan mengalami demam. Namun, hal itu tidak dirasakan oleh pasien varian Omicron.
"Berbeda dengan Alpha, Beta, Delta, biasanya entry point-nya 90 persen demam. Di rumah sakit kami demam hanya 18 sampai degan 20 persen. Kemudian juga tidak ada sesak, tidak ada yang butuh oksigen. Artinya tidak ada krusakan pada paru-paru," kata dia.
Erlina menjelaskan, hal itu terjadi lantaran terjadi relokasi tempat perkembangbiakan virus SARS-Cov-2 yang telah bermutasi pada varian Omicron di saluran napas atas.
"Jadi enggak sampai ke bawah. Kalau sampai sedikit saja, enggak sampai 20 persen. Itu mengapa gejalanya hanya ringan-ringan saja. Gejala yang khas batuk, nyeri tenggorokan, atau tenggorokan gatal," kata Erlina.
Sehingga, Erlina berpesan jika masyarakat merasakan gatal, nyeri tenggorokan dan batuk segera memeriksakan diri.
"Itu kondisi saat ini yang kita curigai sebagai Omicron. Enggak sampai demam, jadi jangan menunggu demam. Apalagi kalau ada riwayat dengan Omicron, segera periksakan diri," ujar dia, dikutip dari Kompas.com.
Source | : | tribunnews,kompas |
Penulis | : | Miya Dinata |
Editor | : | Miya Dinata |
Komentar