Ia juga membandingkannya dengan ayah Ayu Ting Ting. Lina paham keduanya melakukan kesalahan namun sebaiknya tak membully-nya habis-habisan.
"Tau kalau bapak-bapak itu mungkin salah tapi tuh aku kalau sama orang tua gak tega aja gitu. Aku kan gak tahu permasalahan aslinya gimana dan kita sebagai penonton masih banyak yang salah," sambungnya.
Ia sendiri mengaku kesal dengan tingkah Doddy namun tak sampai hati jika harus meledeknya.
"Yang paling aku sebel satu sih setelah anaknya meninggal malah bicarakan warisan. Maksudnyagak ditunggu dulu 40 harinya atau apa. Cuma kalau disuruh ngebully orang tua aku tuh gak bisa, gak tega, aku juga punya bapak gitu lho," ujarnya.
Ia sendiri bercerita sempat tak tahan dengan perlakuan ayahnya tetapi ketika ingin menghinanya, Lina mengingat sebuah wejangan yang diucapkan oleh seseorang.
"Jadi ceritanya aku dulu ketemu orang dari kecil tuh bapak ku galak banget. Kalau jawa dulu sering disabeti (dipukul) sampai aku tuh hampir setiap hari nangis. Pokoknya apa ajalah dilakuin sampe bikin trauma.
Sampai suatu ketika aku salut sama bapakku, dia bisa nyekolahkan anaknya. Dia bertanggung jawab secara materi tapi kalau dia gak setegas itu gak mungkin aku sampai sekarang kuat banget. Ih aku jadi mau nangis," jelasnya.
Sosok tersebut mengingatkan bahwa tak baik terlalu membenci orang tua kelak akan menyesal jka keduanya tak ada.
"Sampai ketika aku curhat ke orang aku gak kuat karena orang tuaku terlalu keras ngedidik aku. Terus orang itu bilang 'Cintai orang tuamu mau seperti apapun cintai. Nanti kalau mereka gak ada kamu akan nyesel,'" terangnya.
Sehingga ia sendiri mengaku tak tega kalau harus membully orang tua meski tingkah mereka bikin tepok jidat.
Source | : | |
Penulis | : | Ayudya Winessa |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar