Daging olahan sering seperti kornet, sosis, sarden, dan sejenisnya mengandung bahan kimia dan pengawet yang dapat memperpanjang masa kedaluwarsanya.
Oleh sebab itu, memanaskan daging olahan di dalam microwave dapat membuat zat tersebut menjadi lebih buruk bagi kesehatan seseorang.
Berdasarkan penelitian di Journal of Agricultural and Food Chemistry, mengonsumsi daging olahan yang dihangatkan ke dalam microwave dapat membuat seseorang terpapar zat kimia seperti kolesterol teroksidasi.
3. Sayuran
Selain menghilangkan nutrisi, suhu tinggi di dalam microwave akan mengubah salah satu zat di dalam sayuran tersebut menjadi pemicu perkembangan sel kanker.
4. Kentang
Menghangatkan kentang yang sudah dimasak ke dalam microwave akan menyebabkan timbulnya bakteri C botulinum.
Hal itu pada akhirnya dapat membuat seseorang menjadi keracunan ketika mengonsumsi kentang yang dihangatkan ke dalam microwave.
Baca Juga: Pikir Dua Kali Kalau Mau Masukan Makanan ini Dalam Microwave Jika Masih Sayang Nyawa
5. Nasi
Nasi yang dihangatkan ke dalam microwave akan menghasilkan bakteri beracun yang bernama Bacillus cereus.
Bakteri ini berbahaya bagi tubuh karena dapat menyebabkan mual muntah dan diare.
Menurut Food Standards Agency, nasi yang dipanaskan ke dalam microwave terkadang bisa menyebabkan keracunan.
6. Bawang putih
Memasukkan bawang putih ke dalam microwave akan lebih merusak manfaat kesehatannya dibandingkan dengan memasaknya di kompor api.
7. Buah anggur
Buah anggur yang dihangatkan dengan microwave akan membuat plasma ketika gas terionisasi dan memungkinkan adanya aliran listrik.
Dalam sebuah video, Stephen Bosi, PhD, Dosen fisika di University of New England, menunjukkan dua potong anggur biasa dalam microwave dapat membuat plasma yang cukup untuk melelehkan lubang melalui wadah plastik.
Buah anggur juga menjebak uap di bawah daging buah, artinya buah ini bisa meledak saat dihangatkan.
Artikel Ini Telah Tayang Sebelumnya di Kompas.com dengan Judul "Simak, Ini 7 Makanan yang Tidak Boleh Dipanaskan di Microwave"
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar