Para ahli juga mengatakan, ada dua gejala varian Omicron yang bisa muncul saat sedang makan, yakni nafsu makan hilang dan melewatkan waktu makan.
Mereka juga mengatakan kalau kehilangan nafsu makan juga menjadi gejala awal Covid-19 pada tahun lalu.
Organisasi tersebut mengatakan, melewatkan waktu makan untuk sementara, tidak perlu dikhawatirkan.
“Akan tetapi, terus-menerus kehilangan nafsu makan (terutama) pada lansia dapat menjadi tanda ada sesuatu yang salah dan harus segera hubungi dokter,” kata mereka dilansir dari Times of India.
“Tidak perlu memaksakan diri untuk makan jika tidak menyukainya, tetapi sangat penting untuk tetap minum cairan untuk membantu mengganti air yang hilang saat tubuh melawan infeksi,” sambungnya.
Baca Juga: Niat Cegah Covid-19, Teteskan Minyak Kayu Putih ke Masker Bisa Datangkan Malapetaka
Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) juga menyoroti prevalensi dua gejala varian Omicron yang muncul saat makan.
“Banyak orang mengalami kehilangan nafsu makan dan asupan makan berkurang ketika tidak sehat karena Covid-19 dan selama pemulihan mereka,” jelas mereka.
Pasien Covid-19 disarankan selalu memantau berat badan dan mencari tanda-tanda penurunan berat badan, jika mengalami dua gejala tersebut.
Nafsu makan yang hilang akibat infeksi varian Omicron dapat membuat berat badan turun.
Selama menjalani masa pemulihan, pastikan untuk mengonsumsi makanan bernuntrisi tinggi dan selalu minum air putih.
Bukan hanya dua gejala itu saja yang harus diwaspadai. Varian Omicron juga menimbulkan gejala seperti berikut.
Source | : | GridHEALTH.id |
Penulis | : | Ayudya Winessa |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar