GridFame.id- Saat ini jumlah kasus Covid-19 di Indonesia belum bisa dikatakan ‘stabil’ atau dalam kondisi normal.
Pasalnya update kasus harian Covid-19 di Indonesia yang dilaporkan setiap harinya menunjukkan angka yang fluktuatif.
Ada kalanya kasus Covid-19 Indonesia menurun dan kemudian naik kembali setelah satu hingga dua hari.
Begitupun dengan PPKM yang ada di Jawa-Bali yang diberlakukan oleh pemerintah RI.
Data terakhir menunjukkan sejumlah wilayah kawasan Jawa-Bali yang memasuki level 4 bertambah.
Untuk itu, kita tidak bisa menyepelekan adanya penyebaran virus Covid-19 terutama varian Omicron.
Sebagai warga Indonesia, kita perlu melindungi diri dan orang di sekitar kita dari paparan virus yang ada.
Jangan lupa untuk melakukan pengecekan Covid-19 ketika merasakan gejala-gejala yang sekiranya mengindikasikan infeksi virus corona.
Jika terinfeksi segeralah untuk melakukan isolasi mandiri (isoman) dan mengikuti prokes yang ditetapkan.
Minumlah obat sesuai dengan varian yang diderita dan gejala yang dikeluhkan agar membantu Anda dalam proses pemulihan.
Namun bagaimana ya cara untuk mengetahui apakah Covid-19 yang dialami merupakan varian Delta atau Omicron?
Baca Juga: Berfungsi Sebagai Peningkatan Antibodi Ternyata Vaksin Covid-19 Dilarang Untuk Kelompok Ini
Untuk membuktikan sebenarnya adalah melakukan pengecekan lebih lanjut ke laboratorium.
Namun ada cara mudah untuk mengenalinya dari gejala yang dikeluhkan oleh tiap pasien terkonfirmasi Covid-19.
Berikut ini beberapa gejala yang bisa membedakan antara varian Delta dan varian Omicron ‘Covid-19.
Mengutip NPR (1/3) virus corona varian Delta terbukti menyebabkan infeksi yang parah dibandingkan varian lain terutama pasien yang belum divaksinasi.
Beberapa gejala dari Delta diantaranya; mual, muntah, diare, sesak napas, anosmia, hidung tersumbat dsb.
Berbeda dengan varian Omicron yang kebanyakan pasiennya hanya mengeluhkan batuk,pilek nyeri otot, berkeringat, sakit kepala dan demam tinggi
Meski ada beberapa pasien terkonfirmasi Omicron juga mengelukan gejala lain yang lebih parah, namun presentasenya rendah ketimbang Delta.
Seperti dikatakan situs medRxiv Konsultan Penyakit Dalam RS Aster RV, JP Nagar, India mengatakan Omicron tidak menyebabkan sesak napas, karena sebagian besar virusnya berkembang di tenggorokan.
“Sejauh ini gejala pasien Omicron memiliki gejala ringan dan keeketerlibatan paru lebih rendah,” jelas Times of India.
Kendati begitu, dia mengatakan diperlukan lebih banyak penelitian dan pemahaman yang lebih dalam untuk mengetahui dengan jelas perbedaan gejalanya.
Adapun menurut data WHO, meski memiliki gejala yang ringan namun varian Omicron memiliki tingkat penularan yang tinggi.
Mengingat mempunyai penularan yang lebih inggi, setiap orang perlu waspada karena virus ini tetap dapat membebani sistem kesehatan.
Selain itu, varian Omicron juga dapat menginfeksi kembali penyintas atau orang yang sudah pernah terserang Covid-19 sebelumnya.
Baca Juga: Ini 6 Titik Pijat Refleksi yang Cocok Untuk Atasi Gejala Omicron Covid-19
Source | : | NPR,timesofindia |
Penulis | : | Nabilah Hermawati |
Editor | : | Miya Dinata |
Komentar