“Selama pandemi dua varian atau lebih telah beredar selama periode waktu yang sama dan di wilayan geografis yang sama. Menciotakan peluang untuk rekombinasi antara dua varian ini,” jelasnya .
Ketika diminta keterangan mengenai laporannya dalam 3 kasus di Prancis mengaku belum bisa menyimpulkan kasus ini secara dini.
Dikarenakan belum banyak kasus terkonfirmasi, sehingga dirinya belum bisa mengetahui lebih lanjut mengenai infeksi deltacron dapat menular atau apakah mereka akan menyebabkan gejala yang parah.
Lantas bagaimana dengan kondisi di RI mengenai varian baru Covid-19 Deltacron?
Mengenai hal tersebut, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi menjelaskan bahwa varian Deltacron yang dikonfirmasi WHO belum terdeteksi di Indonesia.
Bahkan hingga kini belum ada laporan terkait varian baru tersebut.
“Mengenai Deltacron dari data yang ada saat ini belum dilaporkan,” katanya dalam webinar Trijaya FM (12/3).
Namun dirinya mengatakan bahwa varian-varian Covid-19 ada kemungkinan untuk terus bermunculan.
Hal ini yang harus menjadi kewaspadaan terhadap masyarakat Indonesia. Karenanya, varian baru ini diprediksi bisa menyumbang lonjakan kasus Covid-19.
“Ini akan menjadi kewaspadaan terkait varian baru. Kiita tahu akan berpotensi untuk terjadinya peningkatan kasus,” imbuhnya
Maka dari itu, lanjut Nadia menjelaskan capaian vaksinasi sangat penting untuk kendalikan Covid-19.
Baik dari vaskin dosis pertama, vaksin dosis kedua dan juga vaksin dosis ketiga (dosis lengkap/lanjutan)
“Makannya bukan hanya vaksin primer (dosis 1 dan 2) yang kita kejar namun vaksin booster juga menjadi PR jika ingin selesaikan pandemi ini,” jelasnya singkat.
Baca Juga: Bahaya Batuk Seperti Gonggongan Anjing pada Anak Bisa Jadi Tanda Gejala Omicron
Source | : | times of india,USA Today,Reuters,Medrvix.org |
Penulis | : | Nabilah Hermawati |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar