GridFame.id- Organisasi Kesehatan Dunia mengkonfirmasi adanya varian Covid-19 baru yang dijuluki ‘Deltacron’. Kombinasi strain hibrida virus Covid-19 antara varian Delta dan Omicron.
Dr. Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis WHO untuk Covid-19 mengungkapkan bahwa kasus pertama telah dilaporkan di Denmark, Prancis, Belanda dengan tingkat deteksi yang rendah.
Varian virus corona baru ini telah terdeteksi di 3 negara menurut pejabat WHO, dan diketahui juga ditemukan di AS seperti laporan MedRxiv.
Dalam cuitannya beberapa waktu lalu, Van Kerkhove menjelaskan kemungkinan virus rekombinan Delta dan Omicron.
“Ini sudah diduga, terutama dengan sirkulasi Omicron dan delta yang intens,” tweetnya (8/3).
Mengenai tingkat keparaan dan juga lainnya dalam Deltacron belum bisa dijelaskan secara lebih lengkap karena masih dalam penelitian.
“Kami belum bisa melihat perubahan dalam tingkat keparagannya. Tetapi ada banyak penelitian yang sedan berlangsung,” jelasnya.
Kendati masih dideteksi dalam skala rendah, namun Kerkhove tidak menutip kemungkinan mengatakan bisa terjadi dalam skla yang besar.
Dikutip GridFame.ida dari Reuters (13/2), sebelumnya kasus ini telah diidentfikasi pada setidaknya 17 pasien.
Philippe Colson, salah seorang peneliti dari IHU Mediterranee Infection di Prancis mengatakan bahwa orang yang terinfeksi SARS-CoV-2 versi gabungan dari protein lonjakan varian Omicron dengan ‘badan varian Delta.
Baca Juga: Harap Hati-hati Ini Gejala Varian Omicron Kerap Muncul di Malam Hari
Pasien yang dijelaskan dalam laporan tersebut mengatakan bahwa mereka terinfeksi strain yang menggabungkan antara varian Omicron dan juga varian Delta.
“Selama pandemi dua varian atau lebih telah beredar selama periode waktu yang sama dan di wilayan geografis yang sama. Menciotakan peluang untuk rekombinasi antara dua varian ini,” jelasnya .
Ketika diminta keterangan mengenai laporannya dalam 3 kasus di Prancis mengaku belum bisa menyimpulkan kasus ini secara dini.
Dikarenakan belum banyak kasus terkonfirmasi, sehingga dirinya belum bisa mengetahui lebih lanjut mengenai infeksi deltacron dapat menular atau apakah mereka akan menyebabkan gejala yang parah.
Lantas bagaimana dengan kondisi di RI mengenai varian baru Covid-19 Deltacron?
Mengenai hal tersebut, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi menjelaskan bahwa varian Deltacron yang dikonfirmasi WHO belum terdeteksi di Indonesia.
Bahkan hingga kini belum ada laporan terkait varian baru tersebut.
“Mengenai Deltacron dari data yang ada saat ini belum dilaporkan,” katanya dalam webinar Trijaya FM (12/3).
Namun dirinya mengatakan bahwa varian-varian Covid-19 ada kemungkinan untuk terus bermunculan.
Hal ini yang harus menjadi kewaspadaan terhadap masyarakat Indonesia. Karenanya, varian baru ini diprediksi bisa menyumbang lonjakan kasus Covid-19.
“Ini akan menjadi kewaspadaan terkait varian baru. Kiita tahu akan berpotensi untuk terjadinya peningkatan kasus,” imbuhnya
Maka dari itu, lanjut Nadia menjelaskan capaian vaksinasi sangat penting untuk kendalikan Covid-19.
Baik dari vaskin dosis pertama, vaksin dosis kedua dan juga vaksin dosis ketiga (dosis lengkap/lanjutan)
“Makannya bukan hanya vaksin primer (dosis 1 dan 2) yang kita kejar namun vaksin booster juga menjadi PR jika ingin selesaikan pandemi ini,” jelasnya singkat.
Baca Juga: Bahaya Batuk Seperti Gonggongan Anjing pada Anak Bisa Jadi Tanda Gejala Omicron
Source | : | times of india,USA Today,Reuters,Medrvix.org |
Penulis | : | Nabilah Hermawati |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar