GridFame.id- Nama Deltacron kini cukup menyita perhatian publik setelah dikonfirmasi oleh WHO sebagai varian baru dari Covid-19.
Pimpinan teknis WHO untuk Covid-19 dr, Maria Van Kerkhove mengumumkan melalui akun Twitternya tentang varian Deltacron.
“Tolong lihat juga di sini di mana kita berbicara tentang kemungkinan rekombinan #SARSCoV2 Ini yang diharapkan, terutama pada sirkulasi omicron & delta yang intens,” tulisnya dalam akun pribadinya.
Untuk diketahui, Deltacron adalah sebutan bagi kombinasi antara varian Delta dan varian Omicron.
Varian Deltacron saat banyak dibicarakan oleh beberapa negara karena kekhawatiran meningkatnya kembali kasus Covid-19 termasuk Indonesia.
Kemunculan pertama kali varian Deltacron teridentifikasi oleh seorang ilmuwan yang berasal dari Institut Pasteurs di Prancis.
Setidaknya saat ini sudah ada 17 pasien di Amerika Serikat dan juga Eropa yang sudah terinfeksi varian baru ini.
Jika melihat beberapa waktu kebelakang, diketahui varian Delta sempat menyumbang lonjakan kasus tinggi di Indonesia dan diketahui menyerang pasiennya begitu parah.
Bahkan banyak masyarakat yang dinyatakan meninggal dunia akibat terinfeksi varian Delta.
Baca Juga: Virus Deltacron Gabungan ‘Delta Omicron’ Mulai Menyebar, Bagaimana Dengan Indonesia?
Kemudian muncul kembali varian Omicron pada Desember 2021 yang kebanyakan menyerang pasiennya dengan gejala lebih ringan seperti (batuk, demam tinggi, sakit tenggorokan dan juga flu). Meski sebagian pasien Omicron lain mengalami gejala yang berat, namun presentasenya lebih kecil ketimbang saat penyebaran varian Delta.
Jika melihat kondisi tersebut, varian Deltacron kemungkinan bisa jadi ancaman serius bagi negara yang terinfeksi.
Source | : | NHS,Livescience |
Penulis | : | Nabilah Hermawati |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar