GridFame.id - Indra Bekti tegas tak mau lagi namannya terseret dalam kasus investasi bodong aplikasi Triumph.
Ia mengatakan tak menerima uang sepersenpun dari aplikasi itu.
Indra Bekti juga menuturkan kalau dirinya bukanlah afilator dari aplikasi Triumph.
Pihak kepolisian pun kini sedang mengusut tuntas aplikasi tersebut.
Digadang-gadang korban yang dirugikan mencapai puluhan ribu orang.
Angka ini nampaknya lebih banyak dari kasus Farhenheit maupun Binomo yang sedang disorot.
Lalu mengapa korban bisa tegiur?
Pihak polisi membeberkan jika Triumph berbeda dengan aplikasi yang lainnya.
Pasalnya dalam aplikasi tersebut para pengguna bisa digunakan untuk membayar seperti tagihan PLN maupun pulsa.
Dikutip dari YouTube Cumicumi, Minggu (27/3/2022), salah satu korban investasi Triumph, Nandang menguraikan alur kerja investasi ini.
Awalnya korban hanya deposito sejumlah uang. Kemudian, nanti bakal diarahkan untuk membeli koin TRH.
"Awalnya menawarkan passive income, artinya kita hanya deposito uang. Tidak langsung secara uang sih, jadi kita diarahkan untuk membeli koin TRH, kemudian koin TRH tersebut didepositokan.
"Dari deposito tersebut, ada bonus harian berupa koin juga yang kita terima setiap hari," terangnya dilansir dari Tribunnews.com.
Kemudian, hasil koin tersebut kemudian bisa dicairkan melalui aplikasi Triumph.
"Nanti setelah terkumpul koin-koin tersebut, kita bisa cairkan ke aplikasi Triumph itu sendiri," ucapnya.
Nandang mengatakan, para anggota tertarik untuk bergabung karena merasa tergiur.
Selain itu, aplikasi Triumph juga memiliki beberapa fitur pembayaran. Namun, fitur-fitur tersebut sudah tidak bisa dimanfaatkan sejak akhir 2021 lalu.
"Betul, itu yang membuat tergiur dan selain itu juga ada fitur-fitur lain di dalam aplikasi Triumph seperti pembelian voucher Alfamart, Indomaret.
Kemudian bayar PLN, beli pulsa, dan lain-lain, tetapi sudah tidak bisa dilakukan per akhir tahun kemarin," tutur Nandang.
Dalam kesempatan tersebut, Nandang mengungkapkan bahwa terdapat 20 korban yang mengalami total kerugian hingga Rp 2,3 miliar.
Ia pribadi mengatakan kalau mengalami kerugian hingga Rp 75 juta.
"Kerugiannya saat ini dari orang ke orang bermacam-macam tentunya ya, kami yang baru sekarang terkumpul 20 orang, kurang lebih ada 2,3 miliar, kalau saya sendiri (kerugian) di 75 juta.
Kerugian ini akan terus bertambah, mengingat jumlah anggota mencapai sekitar lebih 10 ribu orang.
"Ini pasti masih akan bertambah karena korbannya banyak dan pasti nominalnya pun akan lebih nambah juga. Total member Triumph pastinya tidak tahu ya, tapi dengar kabar sekitar lebih dari 10 ribu orang," ungkap Nandang.
Sementara itu, Indra Bekti meminta untuk tak lagi menyeret namanya dalam kasus ini.
"Dari pihak member, kalau ingin menghubungi pihak Triumph, silakan. Pihak Triumph sendiri masih bisa dihubungi.
Ia sendiri sudah sempat klarifikasi ke pihak terkait dan mereka janji akan menyelesaikan masalah ini.
"Saya juga sempat bertanya langsung, ini seperti apa kasusnya? Saya telepon dan mereka menjelaskan duduk perkaranya seperti apa. Pasti ada jalan keluarnya. Yang saya dengar, mereka juga berusaha untuk memperbaiki keadaan," ucap Indra.
Source | : | Tribunnews.com |
Penulis | : | Ayudya Winessa |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar