Semasa hidupnya, sang maestro penari topeng dan juga pelawak Betawi ini pernah harus menjalani terapi penguapan karena asma yang dideritanya.
Selang beberapa bulan kemudian, Mpok Nori sempat menderita sakit batu ginjal.
Namun, kondisi kesehatannya membaik setelah menjalani pengobatan medis dan herbal.
"Gimana enggak ajaib, sekarang Mak udah bisa mencak lagi," selorohnya seraya meragakan gaya bersilatnya saat ditemui di Jakarta pada November 2013 lalu seperti dikutip dari TribunPontianak.co.id.
Ia juga sempat menjalani ibadah umroh meski kondisinya belum pulih seperti sedia kala.
Sayangnya kondisi kesehatan Mpok Nori pun tiba-tiba memburuk hingga harus dilarikan ke rumah sakit.
Mpok Nori meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif di rumah sakit Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada pukul 08.10 WIB dalam usia 84 tahun.
Dilansir dari TribunPontianak.co.id, anak bungsu Mpok Nori, Engkar Karnila sempat melihat suster yang kebingungan saat memeriksa kondisi sang komedian.
"Nih nadinya dalem amat ya," kata Engkar menirukan ucapan perawat yang bertugas saat diwawancara di depan Masjid Al-Ikhlas, Bambu Apus, Jakarta Timur, Jumat (3/4/2015).
Setelah cukup lama memeriksa, Mpok Nori dinyatakan meninggal meski Engkar masih belum percaya.
Ia bahkan meminta suster kembali memasang alat medis yang dipakai ibunya selama perawatan.
"Mungkin, dia enggak mau kali ngerepotin kita lagi. Semoga diberikan tempat terbaik di sisiNya," kata Engkar.
Mpok Nori dimakamkan pada hari yang sama di tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Rangon, Jakarta Timur, sekitar pukul 14.00 WIB.
Source | : | Kompas.com,TribunPontianak.co.id |
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar