“Perkiraan awal menunjukkan ada peningkatan kasus di masyarakat sebesar 10 persen dibandingkan dengan BA.2. Namun, temuan ini memerlukan konfirmasi lebih lanjut,” imbuhnya.
Baca Juga: Ancaman Baru Dunia Varian Baru Covid-19 Terdeteksi Dinilai Lebih Ngeri dan Menular
Lebih lanjut WHO mengatakan saat ini varian XE masih dipelajari lebih lanjut dan akan terus dikategorikan sebagai bagian dari varian Omicron.
Kita semuanya tidak berharap bahwa varian tersebut sampai ke Indonesia. Namun, lebih baiknya Anda mengetahui sejak dini gejala dari varian tersebut.
Ini dikarenakan supaya Anda bisa mengantisipasi penularan virus tersebut sejak dini.
Merujuk pada Analisa ZOE COVID menyebutkan gejala varian XE hampir mirip dengan yang dilihat pada pasien BA.2 . Berikut rinciannya:
Pertama pasien terkonfirmasi banyak mengeluhkan sakit kepala, kemudian sakit tenggorokan, nyeri otot, demam hingga diare.
Sebagian pasien terkonfirmasi yang lain juga mengalami mual, muntah hingga sakit perut.
Untuk mengantisipasi pencegahan penyebaran varian XE Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman mengatakn pentingnya untuk mengejar cakupan vaksinasi Covid-19 pada masyarakat , baik dosis kedua maupun booster.
Upaya 5M yakni memakai masker, mecuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas masih sangat diperlukan.
“Sekali lagi saya menegaskan Omicron bukanvarian terakhir, termasuk gelombang ketiga Omicron kemarin bukanlah gelombang terakhir. Jadi kita harus meminimalkan risiko dengan menjaga levelling PPKM, tidak mesti sampai 3 atau 4 setidaknya bisa tetap dijadikan payung untuk efektivitas 3T,” jelasnya.
Baca Juga: Was-Was Varian Baru Deltacron 11 Tanda Ini Bisa Jadi Gejala Awal Terinfeksi
Source | : | THE STAR,NDTV |
Penulis | : | Nabilah Hermawati |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar