GriFame.id- Permasalahan kasus Covid-19 belum selesai kini muncul penyakit baru yang dikonfirmasi WHO.
Penyakit yang dikenal dengan nama ‘Hepatitis Misterius’ kini lebih banyak ditemukan pada anak-anak di beberapa negara bagian Amerika dan Eropa terutama Inggris.
Kabar dari The Healthsite membeberkan bahwa satu anak dinyatakan meninggal akibat hepatitis akut yang kini sudah menyebar di 12 negara.
Di Inggris yang merupakan negara yang terinfeksi penyakit ‘hepatitis misterius’ sudah melaporkan setidaknya ada 114 kasus yang terjadi di negaranya.
Seperti diberitakan sebelumnya, hepastitis misterius ini banyak menyerang pada anak-anak.
Sebagian anak yang mengalami radang hati parah ini kabarnya sampai harus menjalani transpantasi hati.
Perlu upaya sedini mungkin untuk melakukan pencegahan dan kemungkinan terjadinya wabah global.
Menurut laporan dari WHO, sindrom klinis diantaranya kasus yang teridentifikasi ini merupakan hepatitis akut atau peradangan hati dengan peningkatan enzim hati yang nyata.
Maka dari itu penting untuk mengatasi penyakit ini dengan mengenali gejala awal yang banak dikeluhkan para anak di beberapa negara.
Baca Juga: Kasus Covid-Jawa Bali Meningkat 5 Provinsi Ini Kembali Disorot Kemenkes
Berikut ini beberapa gejala yang juga banyak dikeluhkan oleh anak-anak yang rentan mengalami hepatitis akut.
Dilansir dari Science beberapa anak yang terinfeksi tidak mengalami demam, bahkan terlihat sangat sehat.
“Ini adalah fenomena (hepatitis) yang parah. Padahal, anak-anak ini sangat sehat,” ujar Deirdre Kelly, ahli hepatologi pediatrik di Rumah Sakit Anak Birmingham di Inggris.
Meski begitu, beberapa anak dilaporkan mengalami gejala yang cukup parah sebelum dinyatakan hepatitis akut.
Sebelum dinyatakan mengalami hepatitis akut banyak anak yang mengeluhkan sakit perut, diare dan muntah selain menguningnya kulit dan bagian putih mata.
Gejala lain yang dikutip dari ABC juga bisa menunjukkan gejala awal anak terinfeksi hepatitis diantaranya:
Warna urine berubah menjadi gelap dan feses berubah pucat, kulitny menguning dan gatal-gatal, Artalgia atau myalgia, demam, mual, muntah atau sakit perut, dan juga kehilangan nafsu makan.
Sementara itu, Epidemiolog Griffith University, Dicky Budiman mengungkapkan efek imuologis dari episode Covid-19 sebeumnya mungkin membuat anak-anak lebih rentan terhadap infeksi atau penyakitnuya bisa komplikasi jangka panjang dari Covid-19 itu sendiri.
Maka dari itu dirinya mengatakan bahwa dampak jangka panjanga ini juga tidak bisa dikesampingkan.
Baca Juga: Ancaman Baru Dunia Varian Baru Covid-19 Terdeteksi Dinilai Lebih Ngeri dan Menular
Source | : | the health site,ABC,kompas.id,Science |
Penulis | : | Nabilah Hermawati |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar