“Nilai nominal sekian, lumayan kan. Aku bilang datang, langsung datang, ketemu sama komandannya segala macam,” sambungnya.
Raffi mengatakan saat itu dirinya diminta untuk mengisi acara dua hari berturut-turut dan anehnya saat acara selesai ia tak kunjung dibayar.
“Dua hari tuh besok lagi (acaranya). Dan besoknya ‘Mas ini tadi hari Minggu, payment-nya itu dibayar hari Senin, dari instansinya’," tutur Raffi.
"Okeh gue bilang, tapi gue bilang jarang-jarang nih enggak ada pelunasan tapi karena ini orangnya baik kan," sambungnya.
Tak sesuai yang dijanjikan, hingga beberapa hari orang tersebut malah hilang kabar sehingga Raffi pun naik darah.
Bahkan Raffi dan timnya sampai mencari rumah orang tersebut dan mendapati ternyata alamatnya palsu.
"Enggak ada kontrak lagi, ini salahnya gue. Nah itu next-nya kalau ada apa-apa ada kontrak dulu, baru,” ucap Raffi.
"Dan bodohnya gue, sudah hampir satu jam enggak ketemu-ketemu kan tuh (alamatnya)," sambungnya.
"Gue mulai kesal, gue tanya satpam situ alamatnya, ternyata enggak ada alamat yang ditulis itu (palsu)," jelasnya.
Tak mau lapor polisi, Raffi meminta bantuan teman-temannya untuk memburu oknum tersebut hingga ketemu.
"Gue enggak pernah gegabah hal begitu, kita akan tanya dulu, sisir dulu problem-nya apa, kita lihat ada kekurangan enggak di kita juga, waktu itu kekurangan di gue, emang enggak kontrak sama dia, makanya next kalau ada pekerjaan yang jelas," ujar Raffi.
Memilih untuk berdamai dan memaafkan pelaku setelah membeberkan identitasnya ke media sosial, Raffi meminta tak ada lagi orang yang berniat buruk pada siapapun.
"Capek lah, hidup enggak usah nipu-nipu. Ngapain sih kalian harus menipu? Udah enggak berkah, kalau ketahuan malu, udah gitu ada ganjaran juga. Ini negara hukum," tutur Raffi.
"Lebih baik cara yang halal-halal aja, udah lah hari gini. Kalau kalian menipu, kalau ketahuan satu malu, kedua kepercayaan seseorang udah enggak dapat lagi, ngapain? Udah susah," sambungnya.
"Hidup pasti akan naik turun, saat kita diatas ya enggak boleh lupa, saat kita dibawah ya mungkin instropeksi diri, jangan jadi nipu. Jangan lebih besar pasak daripada tiang," pungkasnya.
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar