GridFame.id - Kabar baik, tekanan darah tinggi bisa langsung normal cuma modal obat alami hipertensi dari bahan kue ini.
Hipertensi masih jadi momok kebanyakan saat ini.
Pasalnya penyakit satu ini mudah sekali menyerang siapa saja.
Tak cuma itu, hipertensi juga dianggap jadi salah satu penyakit berbahaya.
Banyak sekali orang Indonesia yang nyawanya terancam gegara hipertensi.
Maka dari itu, penderita hipertensi harus selalu menjaga tekanan darahnya tetap normal.
Bagi Anda yang tak ingin keluar uang, Anda bisa lo memanfaatkan salah satu bahan kue untuk obat alami hipertensi.
Lalu apa bahan yang dimaksud dan bagaimana cara mengolahnya?
Simak sampai habis!
Bahan kue yang dimaksud dalah daun pandan.
Daun pandan kerap dijadikan campuran membuat kue lantaran aromanya yang enak.
Namun tak banyak yang tahu jika daun pandan bisa dijadikan obat alami hipertensi yang manjur.
Mengutip Healthline via Kontan.co, pandan merupakan tanaman tropis yang populer di sejumlah negara.
Beberapa di antaranya adalah Sri Lanka, Thailand, dan Indonesia.
Tanaman pandan memiliki daun berwarna hijau dan panjang seperti bilah.
Bila disobek, daun pandan mengeluarkan aroma harum.
Daun pandan diketahui mengandung vitamin dan nutrisi yang baik untuk tubuh.
Daun pandan mengandung vitamin A, zat besi, rendah kalori, dan kaya serat.
Selain itu daun pandan juga memiliki sifat antibakteri dan antimikroba.
Kandungan di atas lah yang mampu mengatasi tekanan darah tinggi.
Lalu bagaimana cara mengolahnya?
Melansir dari Intisari Online, rutin mengonsumsi air rebusan daun pandan juga dapat mengatasi hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Caranya adalah dengan menambahkan 3 gram daun pandan kedalam 2 – 3 gelas air ke dalam panci.
Lalu masak hingga mendidih dan airnya berkurang setengahnya.
Minumlah ramuan ini dua kali sehari, pada pagi dan sore hari.
Bila rutin meminum air rebusan daun pandan, maka tekanan darah akan kembali normal.
Itu dia obat alami hipertensi dari daun pandan.
Selamat mencoba!
Source | : | Kontan.co.id,Intisari Online |
Penulis | : | Hani Arifah |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar