Namun, ternyata makanan panas dapat menyebabkan penyakit yang membahayakan, yaitu kanker.
Seperti yang dilansir Grid.ID dari laman bobo.grid, sebuah penelitian dari The International Agency for Research on Cancer (IARC) mengungkap minuman atau makanan panas bersifat karsinogen atau bisa menyebabkan kanker.
Biasanya, kanker tersebut dapat menyerang bagian lidah dan tenggorokan.
Meskipun hasil penelitian tersebut memiliki pro dan kontra, nyatanya Badan Kesehatan Dunia WHO turut menganjurkan untuk menjauhi kebiasaan mengonsumsi makanan atau minuman yang sangat panas.
Penelitian lain yang dirilis dalam the British Medical Journal (BMJ) and the International Journal of Cancer pada 2009, suhu makanan dan minuman yang terlalu panas dapat meningkatkan risiko kanker kerongkongan.
Penelitian yang dilansir dari laman resmi thetruthaboutcancer.com didasarkan pada hasil survei 571 responden peminum teh dari Iran, 300 orang dinyatakan menderita penyakit kanker.
Sebanyak 8 kali lebih banyak penyakit kanker kerongkongan dijumpai pada peminum teh dalam suhu panas.
Makanan atau minuman yang dikategorikan panas biasanya memiliki suhu di atas 70 derajat.
Hal ini dikarenakan puncak kategori panas pada makanan atau minuman (titik didih) adalah 100 derajat celcius.
Untuk mengurangi suhu pada makanan yang panas, kamu bisa terlebih dulu mengipasnya hingga mencapai kategori hangat, yaitu di bawah 50 derajat celcius.
Perubahan suhu dari titik didih hingga hangat air dalam gelas biaanya memerlukan waktu lebih dari lima menit.
Jadi kamu bersabar dulu ya sebelum mengonsumsi makanan panas.
Agar proses perubahan suhu lebih cepat kamu bisa coba dengan mengipas makanan atau minuman yang panas.
Jangan meniup makanan dan minuman karena itu juga tidak baik untuk kesehatan. Demi kesehatan tubuh, biasakan makan makanan hangat ya bukan panas.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Aktor Lee Eol Meninggal Dunia karena Kanker" dan TribunBatam.id dengan judul Makan Makanan Panas Ternyata Bisa Sebabkan Kanker, Ini Penjelasannya
Source | : | tribunnews,kompas |
Penulis | : | Miya Dinata |
Editor | : | Miya Dinata |
Komentar