"Saya bilang, 'kamu maunya gimana', dia bilang 'Aku maunya kamu diam-diam di sini' aku bilang gak bisa karena kondisi anak sudah seperti ini," ujar Rohimah.
Tak tahan lagi, Rohimah akhirnya pergi tinggalkan suami, pulang ke Indonesia.
Diungkap Rohimah, kabar dari anak-anak di telepon membuat jantungnya bak copot.
Betapa tidak, baru ditinggal beberapa bulan, anak-anaknya sudah kekurangan uang.
Padahal, sebelum pergi ia sempat menitipkan anak-anak pada mantan suami, Kiwil.
Namun dari kabar yang ia terima di telepon, anak-anak sampai makan nasi dengan kerupuk.
"Pada saat itu aku mulai ditelepon anak-anak tanggal 4 April eh 5 April, pokoknya udah dapat puasa tiga hari."
"Awil bilang 'Bun kita udah enggak megang duit' lho emang duit yang dari bunda kemarin udah habis semua? 'Ya tahu sendiri lah bun begini begini, kayaknya nanti kita sahur cuma nasi sama kerupuk'," terang Rohimah.
Seolah kurang cukup, putranya juga kena masalah di sekolah hingga Rohimah dihubungi guru sekolah.
Menurut sang guru, pihak sekolah sudah coba menghubungi Kiwil, namun tak ada respon.
Didera rasa khawatir dengan nasib anak-anaknya, Rohimah akhirnya nekat balik ke Indonesia, meninggalkan suami bule Turki-nya.
"Gurunya berusaha telepon Bang Kiwil tapi enggak diangkat kayaknya, akhirnya telepon ke saya."
Jadi masalah itu sudah numpuk di saya akhirnya saya harus pulang," pungkas Rohimah dengan mata berkaca-kaca.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul CERITA Rohimah Dilarang Suami Pulang ke Indonesia, Paspor & HP Disita hingga Dijemput Orang Kedubes
Source | : | Tribun Medan |
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar