"Makanya saya bilang, anak saya barengan masuk, satu ada yang masuk SD kelas satu, terus yang putus ini baru (mau) saya masukin lagi,” jelasnya.
Batin Retno hancur saat anak pertamanya mempertanyakan alasan dia tidak disekolahkan seperti teman-teman seusianya.
“Jadi kemarin pas naik kelas 3 dia putus sekolah, sekarang saya masukkin lagi. Soalnya kasihan dia bertanya terus, 'Kenapa kok nggak disekolahin,'" kata Retno dengan berlinang air mata.
“Pasti sedihlah, apalagi kan yang putus sekolah ini anak saya yang benar-benar butuh pendidikan. Karena kan dia beda dengan saudaranya yang lain. Ya sudah sedih," jelasnya dengan air mata bercucuran.
Retno mengatakan keluarga sebenarnya berniat membantu menyeklahkan ananya, akan tetapi sebagai ibu ia tak ingin berjauhan dengan sang buah hati.
"Sebenarnya dia minta ya sudah dibawa saja ke Makassar. Cuma enggak bisa jauh gitu. Di saya saja anaknya, saya gimana usahanya supaya saya bisa sekolahin. Makanya tahun ini saya benar-benar mau sekolahkan anak saya yang pertama," kata Retno lagi.
Sebelumnya, Retno juga sempat mencurahkan isi hatinya di depan Maia Estianty.
Selama tiga tahun Zul menjalani hukuman, Retno dan anak-anaknya termyata kerap panen hujatan dari lingkungan tempat mereka tinggal.
"Kalau aku sih jangan dibilang, banyak banget netizen (bully), cuma saya enggak mau ambil pusing," kata Retno, dikutip dari YouTube Maia AlElDul Tv.
"Cuma kasihan anak-anak. Karena sesekali anak saya itu kayak lagi main, mungkin lagi berantem sama temennya, temennya itu sampai bilang 'ih kasihan papanya dipenjara,'" imbuhnya dengan mata berkaca-kaca.
"Jadi kan kayak gimana ya, namanya perasaan anak-anak. Jadi pas dia pulang, ngadu, 'Ma tadi aku diginiin sama temen dibilang papanya dipenjara gitu,'," sambungnya.
"Gimana ya, kasihan. Kenapa mesti..., ya mungkin namanya anak kecil," tambahnya.
Tak mau memperpanjang masalah, Retno biasanya mengajak anak-anaknya pulang dan bermain di rumah untuk menghindari hujatan teman-temannya.
"Paling saya bilang anak saya, 'ya udah kalau mau main di rumah aja, ajak temen ke rumah, main di rumah," tandasnya.
Source | : | Kompas.com,YouTube |
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar