GridFame.id - Innalillahi wa inna ilaihi rojiun, dunia hiburan berduka.
Salah satu artis senior mengembuskan napas terakhirnya di lokasi syuting.
Artis sinetron Cinta Fitri meninggal dunia dikarenakan terkena serangan jantung.
Artis kenamaan itu adalah Ida Kusumah, pemeran Oma di sinetron Cinta Fitri.
Sang artis dimakamkan pada tanggal 26/11/2010 di TPU Tanah Kusir.
Kepergian sang artis yang begitu cepat dan mendadak membuat rekan artis syok berat.
Apalagi beberapa jam sebelum wafat, ia masih sempat tertawa dengan rekan artis lain.
Belajar dari meninggalnya Ida Kusumah, simak beberapa penyebab seseorang meninggal saat tidur.
Apa saja?
Dilansir dari Tribunnews.com, pemeran Oma dalam sinetron Cinta Fitri itu tengah istirahat di tengah jeda syuting.
Dinda Kanya Dewi dan Shireen Sungkar yang juga lawan mainnya dalam sinetron menyaksikan langsung detik- detik menjelang Ida meninggal.
Artis senior Ida Kusumah wafat pada Kamis (25/11/2010) sekitar pukul 20.30 WIB di lokasi syuting.
"Sekitar jam 8, lagi nggak take, dan kita baru mau makan bareng. Si Oma benerin bantal dan sempet kejang-kejang kemudian menggigit lidah," tutur Dinda Kanya Dewi.
"Si Oma dibawa ke rumah sakit. Sampai di rumah sakit, ternyata sudah nggak ada (meninggal)" jelas Dinda Kanya Dewi, di Rumah Sakit Puri Cinere, Kamis (25/11/2010).
Menurut Dinda, sebelum meninggal kondisi Ida Kusumah masih tampak sehat saat di lokasi syuting.
Bahkan Ida Kusumah sempat bercanda dengan rekan-rekan pemain sinetron Cinta Fitri.
"Sejak di lokasi syuting, kita sebelumnya ketawa-ketawa dan dia pengen ngumpul sama Golden Girl-nya dan masih becanda-becanda seperti biasa. Nggak ada tanda apapun," ungkap Dinda Kanya Dewi.
Shireen Sungkar juga menegaskan saat itu Ida sedang dalam kondisi sehat sehingga ia pun ikut syok.
"Tapi Oma lagi nggak sakit," ucap Shireen Sungkar.
Dinda Kanya Dewi pun menjelaskan kalau almarhumah sangat kuat sampai tidak memberitahukan penyakitnya.
"Dia sangat kuat. Dia nggak ngomong apa-apa dan kalau ke lokasi selalu bawa makanan," tambah Dinda Kanya Dewi.
Penyebab Orang Meninggal saat Tidur
Sementara itu dilansir dari Kompas.com yang mengutip dari berbagai sumber, berikut deretan penyebab orang meninggal saat tidur:
1. Jantung berhenti mendadak
Jantung berhenti mendadak (sudden cardiac arrest) adalah kondisi saat jantung tiba-tiba berhenti berdetak.
Jantung bisa berhenti mendadak karena kelainan dan disfungsi pada sinyal elektrik yang mengatur detak jantung.
Dalam kondisi ini, jantung berhenti memompa darah ke seluruh bagian tubuh.
Baca Juga: 'Selamat Jalan Mpok Sayang' Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun! Dunia Komedi Beduka, Pelawak Ini Disebut Meninggal Tak Wajar Padahal Faktanya Begini Hingga Para Artis Syok
Jika tidak segera ditangani, jantung berhenti mendadak dapat menyebabkan kematian.
Jantung berhenti mendadak bisa disebabkan hipertensi, kadar kolesterol tinggi, diabetes, serta faktor genetik.
Gejala jantung berhenti mendadak bisa dikenali lewat tanda nyeri dada, sering pingsan tanpa penyebab yang jelas, serta faktor keturunan.
2. Serangan jantung
Serangan jantung dapat terjadi karena aliran darah ke otot-otot jantung terhambat.
Akibatnya, jantung tidak mendapatkan pasokan oksigen dari darah.
Dalam beberapa kasus, jantung masih tetap berdetak tapi otot-otot yang tidak mendapatkan oksigen akan mengalami kerusakan.
Umumnya serangan jantung disebabkan penyakit jantung koroner.
Beberapa gejala serangan jantung antara lain timbul rasa nyeri, ada rasa tertekan di dada atau lengan, demam, muntah-muntah, dan jantung berdebar tidak teratur.
Baca Juga: 'Terasa Banget!' Innalillahi! Dunia Hiburan Berduka Host Ternama Ini Meninggal Setelah Keluhkan Sakit Gigi Hingga Rekan Artis Berkumpul, Ternyata Ini Penyebabnya!
3. Sudden Arrhythmia Death Syndrome (SADS)
Penyakit Sudden Arrhythmia Death Syndrome (SADS) merupakan kelainan jantung yang jadi penyebab kematian mendadak pada anak muda.
Kelainan yang terjadi karena faktor keturunan ini membuat dinding otot jantung seseorang menebal.
Otot jantung yang menebal dapat mengganggu sistem kelistrikan jantung.
Akibatnya, detak jantung tidak teratur dan dapat berujung kematian.
Kelainan jantung lainnya adalah arteri jantung tidak normal. Saat beraktivitas berat, arteri dapat menjadi padat sehingga mengganggu aliran darah ke jantung.
Orang yang mengalami gangguan jantung ini merasakan gejala detak jantung lebih cepat dan kacau. Terkadang sampai pingsan.
Seperti beberapa kasus kelainan jantung genetik, SADS juga kerap tidak terdeteksi.
Oleh karena itu, jika Anda mengalami nyeri di bagian dada dan keluarga punya riwayat penyakit jantung, segera konsultasikan kondisi kesehatan Anda kepada dokter.
Baca Juga: 'Anak Kami Diduga Ada Kram' Innalillahi Bandung Berduka Eril Ditemukan Meninggal Dunia di Cekungan Bendungan Engehalde, Ridwan Kamil Pilu Sebut Sungai Aare Sedingin Es: Makanya Disebut Musibah
4. Sleep apnea
Gangguan tidur apnea (sleep apnea) dapat menyebabkan orang meninggal dunia saat tidur.
Sleep apnea terjadi ketika seseorang berhenti bernapas saat tidur selama sepuluh detik, berulang hingga lima kali dalam satu jam.
Saat gangguan ini bertambah parah, tubuh bisa gagal bernapas, mengganggu kinerja jantung, dan berujung pada kematian.
Gangguan tidur apnea risikonya bisa meningkat pada orang yang obesitas dan punya riwayat penyakit jantung.
Penyakit ini bisa dideteksi dengan mengamati gejalanya, seperti kelelahan, mendengkur, sering mengantuk di siang hari, atau nyeri dada saat tidur.
5. Penggumpalan darah
Penggumpalan darah biasanya tidak membahayakan kesehatan, karena gumpalan ini dapat terurai dengan sendirinya atau dengan bantuan pengobatan.
Akan tetapi, gumpalan darah yang cukup besar dapat menghalangi aliran darah.
Jika aliran yang terblokir adalah pembuluh utama yang memompa darah menuju otak atau jantung, penggumpalan darah bisa membuat seseorang meninggal saat tidur.
Baca Juga: 'Disaat Terakhir Keluarga Gak Bisa Hadir' Rest in Peace! Pesohor Ini Meninggal Hari Kamis di Usia Muda, Gelagat Tak Biasa Jelang Ajal Menjemput Buat Keluarga Pilu: Dia Nangis Bareng...
Penggumpalan darah yang cukup parah dapat terjadi karena ada trauma seperti luka yang cukup serius, kulit yang tergores, atau darah yang mengental.
Gejala yang tampak biasanya terjadi pembengkakan, kulit pucat, timbul rasa sakit, dan napas yang memburu.
6. Keracunan karbon monoksida
Kematian mendadak saat tidur bisa disebabkan faktor eksternal, seperti keracunan gas karbon monoksida.
Karbon monoksida adalah gas tidak berwarna atau berbau yang dihasilkan bahan-bahan rumah tangga seperti kompor, panggangan, pemanas air, atau mobil yang menyala.
Jika gas tersebut terkumpul dan terjebak dalam ruangan yang tertutup, orang yang menghirup udara yang telah terkontaminasi karbon monoksida bisa meninggal.
Beberapa kasus keracunan karbon monoksida terjadi karena pemilik rumah tertidur dan lupa mematikan kompor, atau mesin mobil yang sedang dipanaskan di garasi.
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar