GridFame.id - Baim Wong rupanya teguh pendirian usai mendaftarkan Citayam Fashion Week ke HAKI.
Seperti diketahui Baim Wong kini jadi bulan-bulanan setelah mendaftarkan Citayam Fashion Week ke HAKI.
Ia dituding sengaja ingin mencari keuntungan pribadi dengan mendaftarkan Citayam Fashion Week ke HAKI.
Baim Wong memberi klarifikasi setelah mendaftarkan merek "Citayam Fashion Week" ke Pangkalan Data Kekayaan Intelektual (PDKI) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).
Baim mengaku tergerak mendaftarkan merek Citayam Fashion Week karena sang istri, Paula Verhoeven, yang merupakan seorang model.
Menurut Baim, harus ada yang membantu gerakan tersebut dan menegaskan bahwa niatnya hanya membantu, bukan meraup keuntungan dari Citayam Fashion Week ini.
Namun aksinya justru menuai kontroversi publik bahkan mendapat sindiran Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil berharap baim mau mencabut pendaftaran HAKI Citayam Fashion Week.
Alih-alih berubah pikiran, Baim Wong justru malah memamerkan dirinya yang sudah izin menteri.
Aktor sekaligus YouTuber Baim Wong mengaku sudah izin lebih dahulu ke kementerian untuk menggelar Citayam Fashion Week menjadi pergelaran mode yang lebih profesional.
Tak hanya ke kementerian, Baim juga menghubungi Bonge, Jeje, Fuji, dan Roy.
Baim melakukan hal itu sebelum mendaftarkan Citayam Fashion Week ke Pangkalan Data Kekayaan Intelektual (PDKI) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).
“Alhamdulilah semua kejadian ini track record-nya ada. Kapan saya pertama kali hubungi Bonge . Kapan saya mendaftarkan HAKI,” ujar Baim Wong dalam pesan tertulis sekaligus postingan di Instagram-nya, Senin (25/7/2022).
“Kapan saya berbicara dengan semua orang yang berhubungan dengan Citayam Fashion Week. Kapan saya minta ijin Pak Menteri untuk acara ini,” lanjut Baim.
Baim mengatakan, ia juga sudah menyiapkan venue yang lebih besar di kawasan Sarinah untuk pergelaran Citayam Fashion Week.
Rencananya, pagelaran Citayam Fashion Week itu diselenggarakan pada Agustus mendatang.
Oleh karena itu, Baim memastikan pendaftaran merek Citayam Fashion Week sebagai Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) sudah ada track record-nya.
“Kapan saya minta izin dirut Sarinah ketika mencari venue untuk acara ini. Alhamdulilah semua ada . Jadi bukan karena adanya berita ini, baru kita kalang kabut untuk mencari alasan . Semua sudah ada track recordnya Alhamdullialh,” kata Baim.
Baim Wong menegaskan kembali bahwa tujuan perusahaannya mendaftarkan Citayam Fashion Week ke HAKI untuk sesuatu yang positif.
Dengan mendaftarkan Citayam Fashion Week ini, Baim berharap Indonesia lebih maju dan tak kalah dengan negara lain.
“Insyaallah tujuan Tiger Wong Entertainment ini berbeda. Kalau kalian sesayang itu sama negara kalian pasti kalian melakukan hal yang sama dengan saya,” ucap Baim.
“Selalu berpikir bagaimana menjadikan Indonesia lebih maju dan enggak pernah mau kalah sama luar negeri. Indonesia pasti bisa lebih hebat !” tutur Baim.
Sebagai informasi, PT Tiger Wong Entertainment tercatat mengajukan permohonan kekayaan intelektual untuk merek "Citayam Fashion Week" pada 20 Juli 2022 dengan nomor pendaftaran JID2022052181.
Di laman resmi Pangkalan Data Kekayaan Intelektual (PDKI) dituliskan "Citayam Fashion Week" sebagai barang atau jasa dengan deskripsi:
Citayam Fashion Week akan jadi layanan hiburan yaitu menyediakan podcast di bidang mode, layanan pelaporan berita di bidang fashion, menyediakan video online yang tidak dapat diunduh di bidang mode, organisasi peragaan busana untuk tujuan hiburan, pelaksanaan pameran, peragaan busana, dan pameran kebudayaan untuk tujuan hiburan.
Citayam Fashion Week akan menjadi peragaan busana untuk keperluan pertunjukan, perencanaan pesta (hiburan) untuk acara promosi sehubungan dengan peragaan busana, produksi program televisi di bidang mode untuk tujuan hiburan, publikasi majalah mode untuk tujuan hiburan.
Artikel Ini Telah Tayang Sebelumnya di Kompas.com dengan Judul "Baim Wong Sebut Sudah Izin Ke Menteri dan Dirut Sarinah untuk Gelar Citayam Fashion Week"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar