Ia menjawab dengan santai pertanyaan Deddy itu.
"Gw berterima kasih banget diundang ke sini ya. Jadi gini lho, orang tuh lupa bahwa yang namanya pelecehan seksual itu bisa terjadi pada siapa saja dan pelakunya pun bisa siapa saja. Mungkin banyak orang berpikir 'wah gak mungkin nih, bagaimana caranya dia berani sama yang lebih senior' tergantung kita memandang dari sisi mana," kata Zoya Amirin.
Menurut Zoya Amirin, ia mencoba memandang kasus tersebut dari sisinya sebagai seorang seksolog.
Banyak orang, kata Zoya Amirin, yang terlihat pintar, cerdas, tampan, mereka pun banyak yang bisa melakukan pelecehan seksual.
Tak hanya itu, kata Zoya Amirin, menurutnya, banyak orang yang justru hanya melihat sisi drama penembakannya saja, dan tidak terlalu melihat sisi dugaan adanya pelecehan seksual.
"Banyak orang yang fokus soal drama penembakannya saja, karena terlalu banyak skenario, terlalu banyak drama sehingga orang tak terlalu peduli pada dugaan pelecehan seksual. Ini katanya ada teriakan, ya kalau memang ada perselingkuhan, kenapa orang enggak mau lihat sisi pelecehannya dulu. Tetap apapun yang terjadi kita kan enggak ada yang tahu," kata Zoya Amirin.
Zoya Amirin mengatakan bahwa perempuan dengan kedudukan seperti itu (sebagai istri seorang Jenderal) pasti akan merasa malu mengumbar pelecehan yang dialaminya.
"Boro-boro bisa bicara, dengan kedudukannya sebagai istri Jenderal terduga korban pasti merasa malu untuk mengumbar bahwa dia mendapatkan pelecehan seksual. Bahkan untuk melapor saja dia sudah termasuk mengumpulkan kekuatan lho," kata Zoya Amirin.
Perlu diketahui, Zoya ini bukan orang baru dalam dunia Seksolog.
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar