GridFame.id – Kopi bisa dikatakan menjadi salah satu minuman favorit orang Indonesia.
Bahkan kopi adalah minuman ‘wajib’ bagi sebagian besar orang sebelum memulai aktivitas di pagi hari.
Kita tahu, kopi sendiri memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan.
Namun terdapat beberapa kelompok orang yang dilarang keras dan disarankan untuk tidak minum kopi.
Hal ini berkaitan dengan kondisi tubuhnya yang tidak sanggup menerima kafein berlebih.
Lantas siapa saja ya kelompok orang yang tidak diperbolehkan tersebut?
Dikutip GridFame.id dari eatthis berikut kelompok yang harus menghindari minum kopi.
Pertama, seseorang dengan mengidap penyakit jantung bawaan seperti aritmia.
Ini dikarenakan kafein yang terdapat dalam kopi menyebabkan peningkatan sementara pada tekanan darah dan detak jantung.
Kedua, wanita hamil juga termasuk dalam daftar atau kategori yang tidak disarankan untuk minum kopi.
“American College of Obstetrics and Gynecology merekomendasikan wanita hamil membatasi kafein hingga 200 miligram (sekitar 2 cangkir kopi) setiap hari untuk meminimalkan risiko keguguran, persalinan premature, dan berat lahir rendah,” jelas Sue Heikkinen, ahli diet di MyNetDiary.
Begitu juga dengan ibu menyusui, ini dikarenakan kafein adalah stimulant dan diuretik, kekhawatirannya adalah ibu menyusui berisiko mengalami dehidrasi.
Maka dari itu American Pregnancy Association menyarankan untuk menghindari kafein sebanyak mungkin selama kehamilan dan menyusui.
Selanjutnya, mengonsumsi kopi juga tidak disarankan bagi anak-anak di bawah 12 tahun.
Ini dikarenakan kafein memiliki dampak nyata kepada anak-anak meski dalam dosis yang kecil seperti diantaranya; meningkatkan perasaan cemas, sulit konsentrasi, hingga peningkatan detak jantung.
Keempat, penderita GERD juga lebih baik menghindari dari keinginannya untuk meminum kopi.
Karena hal ini dapat meyebebkan asam lambung masuk ke esofagus sehingga menimbulkan gejala GERD yang tidak nyaman.
Terakhir kopi juga tidak disarankan bagi seseorang yang sedag mengalami diare ataupun dengan epilepsi (gangguan sistem saraf pusat).
***
Source | : | Eatthis |
Penulis | : | Nabilah Hermawati |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar