GridFame.id - Gempa terkini Selasa (9/8/2022), warga berlarian panik diguncang gempa berkekuatan Magnitudo 4,7 BMKG langsung berikan penjelasan.
Gempa terkini mengguncang sekitar pukul 14.36.09 Wita.
Gempa terkini mengguncang Pulau Saringi hingga dirasakan di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (9/8/2022).
Gempa bumi hari ini, membuat warga berlarian panik.
Sejumlah pegawai di Sekretariat Daerah Kabupaten Sumbawa yang berada di lantai dua terlihat berhamburan ke luar ruangan.
Bahkan ada yang mengaku trauma dengan guncangan gempa bumi.
Penjelasan BMKG Sementara itu, Kepala BMKG Mataram Ardhianto Septiadhi yang dikonfirmasi melalui telepon pada Selasa (9/8/2022) membenarkan kejadian tersebut.
Dia menyebutkan, lokasi episenter gempa berada di 8,34 LS,117,15 BT. "Pusat gempa di 17 kilometer Timur Laut Pulau Saringi NTB," kata dia.
Dia menyebutkan, gempa bumi berada di kedalaman 10 kilometer.
Adapun getaran gempa dirasakan di Sumbawa, Sumbawa Barat III MMI, hingga Lombok Timur II MMI.
"Tidak ada kerusakan dan (gempa) tidak berpotensi tsunami," paparnya, dikutip dari Kompas.com.
Warga Mengaku Trauma
Salah satunya Sumadi Artha yang panik karena guncangan gempa terasa dari atas gedung lokasinya bekerja.
"Saya trauma saat gempa tahun 2018 lalu," kata Sumadi, Selasa (9/8/2022).
Setelah gempa selesai, ia masih beristirahat di kursi lantai satu karena takut ada gempa susulan.
Hal yang sama dirasakan Siti.
Warga tersebut langsung ke luar rumah sesaat setelah merasakan getaran gempa.
"Ngeri setiap gempa, saya masih trauma," sebut Siti, dikutip dari Kompas.com.
Berapa Besar Kekuatan Gempa yang Bisa Berpotensi Tsunami?
Sebagian besar peristiwa tsunami di dunia disebabkan oleh gempa bumi yang terjadi di bawah laut. Gempa bumi yang terjadi di bawah laut merupakan gempa tektonik yang diakibatkan oleh pertemuan lempeng tektonik.
Gempa bumi di bawah laut menimbulkan banyak getaran yang akan memicu terjadinya gelombang tsunami. Namun, perlu diketahui bahwa tidak semua gempa bumi diikuti dengan potensi terjadinya tsunami.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), ada tiga kriteria gempa bumi yang berpotensi menyebabkan tsunami, yakni:
1. Gempa bumi yang berpusat di tengah laut dengan kedalaman kurang dari 100 km
2. Gempa bumi dengan kekuatan lebih dari 7.0 skala richter
3. Gempa bumi dengan pola sesar naik atau sesar turun Ketika pihak yang berwenang telah mengumumkan potensi tsunami di suatu wilayah, masyarakat di wilayah tersebut diharapkan segera bergerak ke tempat yang lebih tinggi.
Tetaplah berada di wilayah aman hingga air laut benar-benar surut dan pihak berwenang menyatakan kondisi telah aman. Jika memungkinkan, pergilah ke tempat evakuasi yang sudah ditentukan.
Ajaklah keluarga atau orang-orang di sekitar rumah untuk turut serta. Jika situasi tidak memungkinkan untuk mencari dataran yang lebih tinggi, carilah bangunan bertingkat yang bertulang baja.
Setelah tsunami dan masyarakat diizinkan untuk kembali ke rumah, jangan lupa untuk memeriksa anggota keluarga satu per satu. Jangan memasuki gedung atau wilayah yang rusak, kecuali wilayah tersebut sudah benar-benar aman.
Datangi posko bencana untuk mendapatkan informasi seputar tsunami. Pastikan informasi yang didapat berasal dari pihak-pihak resmi yang menangani bencana.
Berdasarkan skala MMI yang dikutip dari laman BMKG, berikut info MMI yang dapat dipelajari:
I MMI
Getaran gempa tidak dapat dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang.
II MMI
Getaran atau goncangan gempa dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung seperti lampu gantung bergoyang.
III MMI
Getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah. Getaran terasa seakan-akan ada naik di dalam truk yang berjalan.
Baca Juga: Gempa Hari Ini Guncang Banten, Getarannya Dirasakan Hingga Jakarta
IV MMI
Pada saat siang hari dapat dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu bergoyang hingga berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran gempa bumi dapat dirasakan oleh hampir semua orang, orang-orang berlarian, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan benda besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran gempa bumi dirasakan oleh semua orang. Kebanyakan orang terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap di pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Semua orang di rumah keluar. Kerusakan ringan pada rumah dengan bangunan dan kontruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik terjadi retakan bahkan hancur, cerobong asap pecah. Dan getaran dapat dirasakan oleh orang yang sedang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi kuat. Keretakan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding terlepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen roboh, air berubah keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan dengan konstruksi kuat, rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak terjadi keretakan. Rumah tampak bergeser dari pondasi awal. Pipi-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan yang sedikit yang masih berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat terpakai sama sekali, tanah terbelah, rel sangat melengkung.
XII MMI
Hancur total, gelombang tampak pada permukaan tanah. Pemandangan berubah gelap, benda-benda terlempar ke udara, dikutip dari Tribunnews.
Baca Juga: Info BMKG Terkini! Gempa Bumi Guncang Jumat Malam 20 Agustus 2021, Ini Wilayah yang Terdampak
Source | : | tribunnews |
Penulis | : | Miya Dinata |
Editor | : | Miya Dinata |
Komentar