GridFame.id - Kabar buruk menimpa ayah Eva Celia, musisi Indra Lesmana positif Covid-19.
Indra Lesmana positif Covid-19 ini membuatnya terpaksa harus menunda konser.
Kabar Indra Lesmana positif terpapar virus Corona dibagikan sang musisi lewat akun sosial media miliknya.
Eva Celia sang anak pun sempat me-repost unggahan Indra Lesmana di akun stories instagram miliknya.
Eva Celia tak lupa menuliskan doa untuk sang ayah agar cepat sembuh.
Indra Lesmana pun meminta maaf kepada para penggemarnya lantaran konser tunggal perdananya bertajuk Indra Lesmana Legacy Concert harus ditunda beberapa waktu ke depan.
Unggahan Indra Lesmana mendapat sorotan lebih dari 4.200 akun netizen.
Rekan artis dan sesama musisi pun rama-ramai menuliskan doa untuk Indra Lesmana.
"Segera sembuh kembali," tulis akun Titi Dj.
Indra Lesmana Positif Covid-19
“Hai semua, saya baru saja mendapatkan hasil PCR tes Covid-19 dan hasilnya adalah positif. Dengan sangat berat hati dan sangat menyesal, terpaksa, Indra Lesmana Legacy Concert harus ditunda,” tulis Indra Lesmana di Instagram-nya, Kamis (11/8/2022).
Indra mengatakan, konsernya di Jakarta yang seharusnya digelar di JIEXPO Theater pada Jumat (12/8/2022) terpaksa harus ditunda ke Sabtu (27/8/2022).
Sementara, untuk konsernya di beberapa kota lainnya, seperti Yogyakarta, Bandung, dan Bali akan diumumkan kembali.
“Untuk rangkaian konser tour di kota lainnya akan segera kami informasikan dalam waktu dekat mengingat diperlakukan adanya penyesuaian dan persiapan lebih lanjut,” lanjut Indra.
Dia pun memohon maaf ke publik khususnya para penonton yang sudah membeli tiket konsernya.
Saat ini Indra Lesmana tengah fokus dalam pemulihan.
“Saat ini saya mencoba untuk fokus pada pemulihan saya dan akan kembali lebih kuat untuk memberi anda konser yang luar biasa yang dapat kita banggakan bersama.
Terima kasih banyak atas pengertiannya dan dukungan yang luar biasa,” tutur Indra Lesmana.
Diketahui, dalam konser Indra Lesmana ini akan ada 100 musisi dilibatkan. Seperti, Addie MS, Ardhito Pramono, Eva Celia, ILP, Javajazz, Kaka Slank, Lyodra, Maliq & D’Essentials, Monita Tahalea, Once Mekel, Teza Sumendra,Tohpati dan yang lainnya, dikutip Kompas.com.
Rekan Artis dan Musisi Tulis Doa
Menurut pantauan tim GridFame.id, Jumat (12/8/2022), kolom komentar pada unggahan kabar Indra Lesmana positif Covid-19 banjir doa dari rekan sesama artis dan musisi.
"Cepat sembuh ayah," tulis akun Evacelia.
"Segera sehat kembali mas Indra, semangat," kata akun Yovie Widianto.
"Lekas sehat mas. Panggung akan menunggu," kata akun Tompi.
"Lekas sembuh mas," tulis akun Erros Candra.
"Semangat Ndra, yuuk main," kata akun Dewa Budjana.
Dan masih banyak lagi rekan artis yang mendoakan kesembuhan untuk Indra Lesmana.
Kenali Gejala Covid-19 Ringan, Sedang dan Berat
Baca Juga: Mantan Pasien Covid-19 Amankah Puasa? Lakukan 10 Tips Ini Agar Puasa Lancar Asam Lambung Tak Naik
Infeksi virus corona SARS-CoV-2 atau Covid-19 bisa menimbulkan gejala ringan, sedang, atau berat. Derajat sakit tersebut bisa berbeda-beda tergantung respons tubuh seseorang ketika terserang Covid-19. Bahkan, ada juga penderita Covid-19 tanpa gejala. Berikut penjelasan lebih lanjut perbedaannya menurut Kementerian Kesehatan.
Covid-19 tanpa gejala
Penderita yang terinfeksi virus corona terkadang bisa tidak merasakan gejala khas seperti demam, batuk, atau sesak napas. Namun, penderita yang positif Covid-19 tanpa gejala ini masih bisa menularkan virus corona.
Kriteria pengidap Covid-19 tanpa gejala, yakni: Frekuensi napas antara 12-20 kali per menit, Kadar saturasi oksigen 95 persen atau lebih, Pengidap Covid-19 tanpa gejala disarankan untuk menjalani isolasi mandiri di rumah atau fasilitas isolasi mandiri yang disediakan pemerintah dan sejumlah institusi.
Isolasi mandiri tersebut dilakukan minimal selama 10 hari sejak pengidap dinyatakan positif Covid-19. Selama menjalani isolasi mandiri, pasien perlu rutin berkonsultasi dengan tenaga kesehatan secara daring atau petugas puskesmas. Selain itu, hindari sembarangan mengonsumsi obat tanpa konsultasi dan pengawasan dari tenaga kesehatan.
Gejala Covid-19 ringan
Beberapa gejala Covid-19 ringan, antara lain: Demam Batuk, umumnya batuk kering, Kelelahan, Tidak nafsu makan, Sakit kepala, Hidung tidak bisa mencium bau atau anosmia, Lidah tidak bisa merasakan rasa atau ageusia, Nyeri otot dan tulang, Sakit tenggorokan, Pilek dan hidung tersumbat, Mual, muntah, sakit perut, Diare, Mata merah, Ruam di kulit, perubahan warna pada jari-jari kaki, Frekuensi napas 12-20 kali per menit, Kadar saturasi oksigen 95 persen atau lebih
Pengidap Covid-19 gejala ringan disarankan untuk menjalani isolasi mandiri di rumah atau fasilitas isolasi mandiri yang disediakan pemerintah dan sejumlah institusi. Isolasi mandiri tersebut dilakukan minimal selama 10 hari sejak pengidap dinyatakan positif Covid-19, ditambah tiga hari bebas demam dan gangguan pernapasan.
Selama menjalani isolasi mandiri, pasien perlu rutin berkonsultasi dengan tenaga kesehatan atau petugas puskesmas secara daring. Hindari sembarangan mengonsumsi obat tanpa konsultasi dan pengawasan dari tenaga kesehatan. Selain itu, tunggu izin dari tenaga kesehatan sebelum mengakhiri masa isolasi mandiri.
Jika sudah diberi lampu hijau, isolasi mandiri selesai. Apabila di masa isolasi mandiri suhu tubuh naik di atas 38 derajat Celsius, sesak napas, atau saturasi oksigen turun di bawah 94 persen, segera kontak tenaga kesehatan.
Gejala Covid-19 sedang
Beberapa gejala Covid-19 sedang, antara lain: Demam Batuk, umumnya batuk kering, Kelelahan, Tidak nafsu makan, Sakit kepala, Hidung tidak bisa mencium bau atau anosmia, Lidah tidak bisa merasakan rasa atau ageusia, Nyeri otot dan tulang, Sakit tenggorokan, Pilek dan hidung tersumbat Mual, muntah, sakit perut, Diare, Mata merah, Ruam di kulit, perubahan warna pada jari-jari kaki, Sesak napas ringan, Frekuensi napas 12-30 kali per menit, Kadar saturasi oksigen di bawah 95 persen
Pengidap Covid-19 gejala sedang disarankan untuk menjalani isolasi mandiri di rumah atau fasilitas isolasi mandiri yang disediakan pemerintah dan sejumlah institusi. Isolasi mandiri tersebut dilakukan minimal selama 10 hari sejak pengidap dinyatakan positif Covid-19, ditambah tiga hari bebas demam dan gangguan pernapasan.
Selama menjalani isolasi mandiri, pasien perlu rutin berkonsultasi dengan tenaga kesehatan atau petugas puskesmas lewat telepon. Hindari sembarangan mengonsumsi obat tanpa konsultasi dan pengawasan dari tenaga kesehatan.
Selain itu, tunggu izin dari tenaga kesehatan sebelum mengakhiri masa isolasi mandiri. Jika sudah diberi lampu hijau, isolasi mandiri selesai. Apabila di masa isolasi mandiri suhu tubuh naik di atas 38 derajat Celsius, sesak napas, atau saturasi oksigen turun di bawah 94 persen, segera kontak tenaga kesehatan.
Gejala Covid-19 berat
Beberapa gejala Covid-19 berat, antara lain: Demam Batuk, umumnya batuk kering, Kelelahan, Tidak nafsu makan, Sakit kepala, Hidung tidak bisa mencium bau atau anosmia, Lidah tidak bisa merasakan rasa atau ageusia, Nyeri otot dan tulang, Sakit tenggorokan, Pilek dan hidung tersumbat, Mual, muntah, sakit perut, Diare, Mata merah, Ruam di kulit, perubahan warna pada jari-jari kaki, Sesak napas, Frekuensi napas lebih dari 30 kali per menit, Kadar saturasi oksigen di bawah 95 persen
Pada pasien Covid-19 kritis, beberapa gejala Covid-19 berat di atas disertai gangguan pernapasan berat (ARDS), sepsis atau komplikasi infeksi, dan gagal organ. Pengidap Covid-19 gejala berat disarankan untuk menjalani isolasi di rumah sakit dengan pengawasan intensitf dari dokter dan petugas kesehatan.
Isolasi tersebut dilakukan minimal selama 10 hari sejak pengidap dinyatakan positif Covid-19, ditambah tiga hari bebas demam dan gangguan pernapasan. Dokter biasanya akan merekomendasikan perlu tidaknya pasien Covid-19 gejala berat menjalani tes swab PCR ulang atau tidak, dikutip dari Kompas.com.
Disebut Virus Mematikan
Sejak mewabah dan menjadi pandemi global, virus corona telah memberi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat dunia. Virus yang kemudian disebut sebagai SARS-CoV-2 ini telah menyebabkan lahirnya penyakit baru yang kini dikenal sebagai Covid-19.
Sejak diketahui kali pertama di China pada akhir tahun 2019, penyakit baru dan virus baru tersebut telah menginfeksi lebih dari 42 juta orang di seluruh dunia dan menyebabkan lebih dari 1 juta orang meninggal dunia.
Para ahli dan ilmuwan dunia masih terus mempelajari virus corona baru tersebut. Beragam misteri dan keanehan dari virus SARS-CoV-2 masih menjadi studi menarik, bahkan hingga upaya pengembangan vaksin yang terus dikebut untuk mengatasi pandemi ini.
Lantas, apa yang membuat virus corona unik dan mengapa virus SARS-CoV-2 sangat mematikan? Pada tahap awal infeksi, virus ini dapat menipu tubuh. Sistem pertahanan tubuh bahkan dapat dibajak dan sulit mengenali infeksi yang menyerangnya. Saat virus corona memasuki organ paru dan saluran pernapasan, sistem kekebalan menganggapnya semua baik-baik saja.
"Virus ini brillian, memungkinkan terbentuknya sebuah pabrik virus di hidung Anda, tapi Anda merasa benar-benar sehat," kata Prof Paul Lehner dari University of Cambridge, seperti dikutip dari BBC, Sabtu (24/10/2020). Selanjutnya, saat infeksi terjadi sel-sel tubuh kita melepaskan bahan kimia yang disebut interferon.
Begitu sel ini dibajak oleh virus, semestinya reaksi kimiawi mereka menjadi sinyal peringatan ke seluruh tubuh dan sistem kekebalan. Namun, kemampuan luar biasa virus corona ini mematikan peringatan kimiawi tersebut. "Ia (virus corona) melakukannya dengan sangat baik, sehingga Anda bahkan tidak tahu bahwa Anda sakit," kata Prof Lehner. Saat melihat sel yang terinfeksi di laboratorium, Prof Lehner mengatakan Anda tidak mengira bahwa sel itu telah terinfeksi.
Tapi anehnya, hasil tes menunjukkan bahwa sel itu "sangat terinfeksi" dan ini hanyalah salah satu "kartu joker" yang dimainkan SARS-CoV-2, dikutip dari Kompas.com.
Source | : | Instagram,kompas |
Penulis | : | Miya Dinata |
Editor | : | Miya Dinata |
Komentar