Putra pertama mendiang Ustaz Arifin Ilham, Alvin Faiz pun sempat mengaku mendengar firasat akan kepergian adiknya, Ameer Azzikra. Salah satu guru Ameer di Pondok Pesantren Azzikra berkata pada Alvin bahwa adiknya itu akan meninggal dunia lebih dulu dibandingkan istrinya, Nadzira Shafa.
"Firasat ada. Sebulan lalu gurunya Ameer tuh ada yang bilang kayak... ini sebenarnya enggak boleh ya, tapi Ameer-nya sudah wafat juga. Katanya 'Ameer itu akan wafat duluan daripada Nadzira'," kata Alvin seperti dikutip Kompas.com dari MOP Channel.
Sejak saat itu, pihak keluarga pun mulai mempersiapkan pemindahan segala aset atas kepemilikan Ameer kepada Nadzira. Namun, Alvin Faiz tak pernah mengira firasat tersebut akan terjadi dalam waktu dekat.
Berselang sebulan, Alvin Faiz harus menerima kenyataan bahwa adiknya harus menyusul mendiang ayahnya, Ustaz Arifin Ilham.
"Saya berpikir ah iya wafat duluan, tapi masih lama. Sebulan enggak tahunya. Jadi memang enggak disangka-sangka," kata Alvin.
Diberitakan sebelumnya, Ameer Azzikra meninggal dunia karena mengalami komplikasi infeksi paru-paru dan ginjal pada Senin dini hari tadi. Jenazah Ameer Azzikra telah dimakamkan di samping makam ayahnya di Pondok Pesantren Azzikra Gunung Sidur, Bogor, Jawa Barat, dikutip dari Kompas.com.
Sebagian Orang Bisa Rasakan Firasat Kematian
Firasat kematian juga bisa dipelajari dengan teori prekognisi. Menurut bahasa, prekognisi memiliki makna bahwa persepsi tak logis yang beranggapan bahwa seseorang bisa mempunyai pengetahuan mengenai sesuatu yang terjadi pada masa depan.
Sebagian besar prekognisi muncul akibat faktor keintiman atau ikatan emosional yang erat. Ada hasil riset yang menyebut, terdapat 80 hingga 85 persen prekognisi yang melibatkan pasangan, kerabat, atau teman. Sementara itu sisanya melibatkan kenalan biasa dan orang asing.
Lazimnya terkait peristiwa buruk, seperti kematian, penyakit, kecelakaan, dan bencana alam. Uniknya, prekognisi memiliki sebuah ciri khas bahwa seseorang jarang merasakan kematiannya sendiri.
Source | : | kompas |
Penulis | : | Miya Dinata |
Editor | : | Miya Dinata |
Komentar