Lantas , ia pun menjelaskan soal kronologi bagaimana bisa berseteru dengan anak angkat Dorce.
“Perseteruannya di hari ke 2 Dorce meninggal, kita dateng rame-rame, kita tunggu anak angkatnya gak pulang-pulang sampai magrib, setelah itu dia dateng bawa pengacara,” tuturnya.
Ia awalnya berniat agar uang-uang sumbangan atau uang duka Dorce bisa digunakan untuk membayar hutang.
“Kita kan maksudnya mau mempertanyakan uang sumbangan dari orang-orang itu biar bisa bayar utang Dorce, utangnya kan banyak,” tutur Erlita.
Sayangnya, keluarga kandung Dorce hanya bisa menelan kenyataan pahit, anak angkat Dorce juga bersikeras.
“Tapi dia bilang kata pengacaranya masalah utang-utang nanti saya yang bayar. Kalau Dorce kemana-mana juga pakai uang saya katanya gitu.
Keluarga saya bilang hebat banget itu pengacara bisa ngebayarin utang-utang Dorce,” ucapnya.
Ia juga menyebut bahwa pengacara Dorce Gamalama hanya meminta list utang Dorce.
“Banyak, ada yang nagih ke saya juga. Ada yang Rp15 juta ada yang Rp20 juta, terus pengacaranya bilang harus pakai list. Dorce kan kalau pijem duit ke orang cuman bilang doang,” ujarnya.
Source | : | Tribun-Medan.com |
Penulis | : | Ayudya Winessa |
Editor | : | Ayudya Winessa |
Komentar