GridFame.id -
Arist Merdeka Sirait Ketua KPAI (Ketua Komnas Perlindungan Anak) malah tak setuju.
Ia malah merasa ada kejanggalan dalam kasus Ferdy Sambo.
Arist Sirait juga tak setuju dengan usulan Kak Seto yang ngotot memberikan perlindungan khusus ke anak-anak Sambo.
Ia juga geram dengan usulan Kak Seto terkait sel tahanan khusus bagi Putri Candrawathi.
Dimana menurutnya anak-anak Ferdy Sambo tak perlu diberikan perlindungan khusus.
Apalagi anak-anak Ferdy Sambo masih memiliki sanak saudara seperti paman atau bibinya.
Tak sampai situ saja, menurutnya usulan Kak Seto ini terlalu lebay.
Pasalnya, banyak diluaran sana yang seharusnya layak mendapatkan perhatian lebih.
Banyak di daerah-daerah seorang ibu terpaksa meninggalkan anaknya dan hidup di penjara gegara kasus.
Aris Sirait juga menyentil soal 'kemanusiaan' Putri Candrawathi.
Namun baru-baru ini, ketua Komnas PA itu kembali menyuarakan hal tersebut melalui kanal YouTube podcast Uya Kuya.
Mulanya, Arist Merdeka Sirait menjelaskan jika semua anak berhak mendapatkan perlindungan, tanpa terkecuali.
“Setiap anak berhak mendapat perlindungan dari eksploitasi, baik itu eksplotasi ekonomi, penelantaran, perudungan dan diskriminasi. Oleh sebab itu, hal itu diatur dalam undang-undang tentang perlindungan anak, bahwa ada empat pilar yang bertanggung jawab,” ujar Arist Merdeka Sirait dalam YouTube Uya Kuya TV, Sabtu (3/9/2022).
“Pertama orang tua, masyarakat, pemerintah dan negara, oleh sebab itu semua anak berhak dilindungi tanpa pilih-pilih,” sambungnya.
Kemudian Arist menjelaskan jika anak-anak Ferdy Sambo, memang benar tak boleh menerima perudungan.
“Berkaitan dengan anak Ferdy Sambo dan Putri Chandrawati yang katanya mengalami perundungan itu tak dibenarkan,” ujarnya.
“Tetapi strategi untuk melindungi anak itu yang dilakukan Kak Seto sebagai sahabat anak Indonesia, itu sesuai atau tidak,” sambungnya menjelaskan.
Menurut Arist, keluarga Sambo dan Putri bukan berasal dari golongan bawah dan mengalami kesulitan ekonomi.
Oleh sebab itu, keluarga mereka masih sanggup untuk melindungi keempat anak Sambo.
“Sementara masyarakat tau kalau keluarga Ferdy Sambo ini adalah keluarga yang besar, utuh, dan bisa melindungi anak. Jika itu masih ada, maka anak mereka bisa di take-over oleh keluarga, ada pamannya, tulangnya, bibinya,” jelasnya.
“Jadi strategi yang dipakai Kak Seto itu salah dan juga mengada-ngada,” ungkap Arist Merdeka Sirait.
Kemudian, Arist membandingkan adanya perlakuan yang berbeda untuk tahanan yang juga memiliki anak.
Namun tak mendapatkan perlakuan se-istimewa Putri Chandrawati.
“Nah kita juga sedang berjuang untuk mengatasi kasus Ibu yang contohnya terkena kasus ITE dan lainnya, namun tetap harus di tahan di penjara dan membawa anak. Hari ini saja, ada 48 ibu yang membawa anaknya dalam sel tahanan, itu kan enggak baik untuk perkembangan anak,” sambungnya.
Kemudian Arist Merdeka Sirait juga menyentil alasan ‘kemanusiaan’ yang membuat Putri Chandrawati tak jadi di tahan.
Kemudian, ia juga meminta jangan menjadikan anak sebagai tameng agar meringankan beban ancaman.
“Jadi menurut saya, jangan jadikan anak sebagai tameng untuk meringankan beban ancaman,” ujarnya.
Ia juga meminta agar kasus ini bisa selesai dan jangan didramatisir dengan adanya skenario baru.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Arist Merdeka Sirait Geram Anak Jadi Tameng PC, Sentil LPAI: Kak Seto Salah dan Mengada-ngada
Source | : | Tribun-Medan.com |
Penulis | : | Ayudya Winessa |
Editor | : | Ayudya Winessa |
Komentar