"Maka kita harus selalu berzikir setiap waktu dan terjaga dari tidur. Manakala kita bangun tidur maka kita selalu berdoa "Alhamdulilahiladzi ahyana ba'damaamatana waailahinusur" demikian juga ketika lapar maka selapar-laparnya orang beriman manakala ia tengok makanan terus dia ingat kepada Allah, dan berdoa:"Allah bariklana fiimarozaqtana wakina adzabanar" inilah kehidupan bagi seorang iman."
Termasuk sebagai hamba Allah supaya bisa bersodakoh karena itulah yang akan menolong kita di hadapan Allah SWT.
"Laula akhortani ila ajalinqoorib (Kalau engkau aku beri umur panjang ya Allah, Apa yang akan aku lakukan) Faashodaqoh, maka aku akan bersodakoh Waakumminasholikhin, (Aku ingin beramalsholih), dikutip dari BangkaPos.com.
Lalu, seperti apakah cara orang yang beriman dan tidak saat mengalami sakaratul maut saat ingin meninggal dunia?
Dilansir melalui channel YouTube Tanaashuh dikutip Tribunkalteng.com, Selasa (10/5/2022).
Ustadz Syafiq Riza Basalamah kini menjelaskan cara sakaratul maut untuk orang yang beriman dan tidak beriman. Menurut Ustaz Syafiq Riza Basalamah, sakaratul maut pasti akan dirasakan oleh orang yang akan meninggal dunia.
"Ya namanya dicabut nyawanya semuanya pasti merasakan sakaratul maut," ucap Ustaz Syafiq Riza Basalamah.
Pendakwah berjabis itu menyebutkan rasa sakit saat sakaratul maut, membuat orang yang akan meninggal dunia tak bisa berteriak lagi. "Rasa sakit itu membuat orang sudah tak bisa teriak," ungkapnya.
Ustaz Syafiq Riza Basalamah pun menjelaskan cara sakaratul maut untuk orang yang beriman dan tidak. Menurutnya, dalam sebuah riwayat dijelaskan tentang sakaratul maut orang yang beriman akan meninggal dunia dengan mendadak.
"Orang yang mati mendadak itu kalau orang itu beriman, maka sebagai tempat istirahat buat mukmin," tuturnya.
Meski menjalani sakaratul maut, menurut Ustaz Syafiq orang yang beriman tidak merasakan sakit berkepanjangan. "Istirahatnya tetap merasakan sakarat tapi tidak merasakan sakit yang berkepanjangan," terangnya.
Source | : | tribunnews,Bangkapos |
Penulis | : | Miya Dinata |
Editor | : | Miya Dinata |
Komentar