GridFame.id - Ada modus terbaru dalam penipuan online.
Semua bermula dari sebuah unggahan berisi tangkapan layar chat dugaan modus penipuan berkedok kurir jasa ekspedisi yang viral di media sosial.
Penipuan jenis ini disebutkan bisa membobol isi rekening korban pengguna mobile banking atau m-Banking.
Pada modus ini, pelaku berpura-pura sebagai kurir dan mengirimkan file dengan ekstensi APK bertuliskan foto paket kepada korban.
Pengunggah menuliskan, korban terlanjur mengunduh file tersebut dan akibatnya, tanpa sepengetahuan korban, saldo m-Banking pun ludes.
Korban mengaku tidak pernah menjalankan atau membuka aplikasi apa pun.
Korban juga mengatakan bahwa tidak ada perintah untuk mengisi user ID atau kata sandi pada situs lain.
"Dari 6 korban yang DM saya, semua menyatakan setelah APK tersebut terinstal, tidak ada perintah dari pelaku untuk mengisi apa pun. Tiba-tiba nerima notif SMS saldo keluar," ujar pengunggah bernama Evan, saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (5/12/2022).
Dia menduga, kemungkinan besar file ekstensi APK tersebut adalah jenis malware Remote Administrator Tool (RAT).
Malware RAT bekerja mengendalikan ponsel korban dari jarak jauh dan beroperasi dari balik layar.
Dengan begitu, pelaku berhasil menguasai ponsel korban dan dengan mudah dapat mengakses aplikasi keuangan seperti m-Banking maupun internet banking tanpa diketahui.
Baca Juga: Kasus Penipuan Makin Meresahkan! Simak Cara Ganti PIN DANA Secara Rutin
Konsultan Keamanan Siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya menjelaskan, modus serupa pernah terjadi beberapa waktu lalu.
Perbedaan hanya terletak pada penipu yang mengirimkan file dengan nama aplikasi salah satu jasa ekspedisi.
"Itu penipunya hanya mengubah tema socengnya (rekayasa sosial), kalau kemarin apps-nya untuk lacak paket, kalau yang sekarang apps-nya untuk melihat gambar paket," ujar Alfons kepada Kompas.com, Senin (5/12/2022).
Alfons menuturkan, kedua modus ini sama-sama bertujuan mencuri One-Time Password atau OTP yang biasa dikirim melalui SMS.
Oleh karena itu, berikut imbauan untuk mengantisipasi penipuan dengan modus serupa:
Atau jika sudah jadi korban, bisa melaporkannya ke Kominfo dengan cara
Jadi, lebih berhati-hati dalam menggunakan ponsel ya.
Apalagi jika sampai mendapat pesan seperti di atas.
Source | : | Kompas.com,Kominfo.go.id |
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar