Dilansir dari akun Twitter @Partono_ADjem, ia mengungkap modus sindikat debt collector pinjol ilegal yang kerap memeras peminjam.
Ia menyebut para oknum DC itu memiliki tim dengan jumlah yang banyak dan biasanya menggunakan foto profil samaran.
"Biasanya nih klo foto WA udh ky gini klo ga namanya antara lain: Customer service Pusat keuangan nasional Pusat fintech nasional Dan isi get contactnya pun di setting sedemikian rupa isi2nya sejenis itu. Ya hati2 aja, sebagian besar penipu pinjol," tulisnya.
Ia juga membongkar aksi pelaku saat menjebak para korbannya dengan memanfaatkan kepanikan peminjam.
"Modusnya gini, nomer tersebut sih bener nyantol di aplikasi resmi mereka. Tp ketika calon2 korban WA itu nomer krn mau komplen or bayar di aplikasi gabs. Nanti selanjutnya diarahkan sm dia dan dikerubungin deh sm nomer2 lainnya yaitu sindikat bentukan mereka," jelasnya.
Korban yang diperas akan tanpa sadar mentransfer dana terus menerus ke rekening yang sudah mereka siapkan.
"Sindikat bentukan mereka udh siap2 ada yg tugasnya nyuruh isi form lah, ada yg udh kirim isi kontak korban lah, dan tentu saja kode pembayaran palsu telah mereka buat. Krn skrg norek bisa kaya gini ya Jd nempel sm nomer hp gt Dah gt BJB pula," tambahnya.
"Ketika org dlm wkt yg sama, dikirimin isi kontaknya dan dsuruh isi form, pst manut aja krn mereka memanfaatkan kepanikan korban. Selanjutnya ya udh pasti diperesss sampe korban sadar udh transfer banyak uang k rekening yg bukan metode pembayarannya," pungkasnya.
Jika hal ini terjadi, segera berhenti dan datangi kantor polisi terdekat agar masalah bisa diusut tuntas.
Source | : | |
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar