GridFame.id - Istilah buy now, pay later atau yang sering disingkat jadi paylater memang sedang marak digunakan di mana-mana.
Banyak yang tergiur dengan sistem paylater karena mirip dengan pinjaman kartu kredit, tapi dengan sistem yang lebih mudah dan cepat.
Bunganya pun cenderung lebih rendah dan bahkan ada beberapa platform ada yang menawarkan bunga 0%.
Tapi, tak jarang juga banyak yang mengeluhkan paylater karena tagihan yang membengkak dan akhirnya tidak bisa dilunasi.
Hal ini bisa terjadi karena lalai menghitung jumlah cicilan plus besaran bunga yang akan masuk ke dalam tagihan nantinya.
Alhasil, begitu tagihan muncul, kita kaget dengan jumlah tagihan dan tidak bisa membayarnya.
Kepala Departemen OJK Institute, Agus Sugiarto mengatakan memang paylater memiliki sisi positif dan negatif.
Jika digunakan dengan benar, paylater justru bisa membantu alur keuangan rumah tangga kita.
Pasalnya, kita tidak perlu mengeluarkan sejumlah uang sekaligus dalam jumlah besar.
"Justru itu akan meringankan keuangan. Cashflow (menjadi) terpelihara. Daripada sekarang harus bayar Rp1 juta, bisa dicicil 12 kali tanpa bunga misalkan, atau 5 kali, uang yang lainnya bisa ditabung, nggak mengganggu tabungan atau investasi," ujarnya secara eksklusif saat diwawancara oleh GridFame.id pada Selasa (28/02/2023).
Jadi, kita tinggal membagi keuangan sesuai dengan kebutuhan, namun masih ada sisa uang untuk menabung atau berinvestasi.
Namun, Agus Sugiarto juga mengingatkan agar jumlah tagihan harus disesuaikan dengan kemampuan membayar.
"Orang senang dengan fasilitas itu, cenderung konsumtif, dan jadi tergoda lagi. Kita juga sadar kalau nunggak penaltinya lebih besar," ujarnya lagi.
Hal itu bisa diakali dengan menyelesaikan satu angsuran dulu, baru meminjam lagi untuk membeli barang baru.
Sehingga jumlah tagihan masih terpantau sama dan aman sampai lunas.
Agus Sugiarto juga menambahkan kalau kita harus ingat kalau paylater itu sama dengan utang dan jangan disamakan dengan dana tambahan.
"Jadi memang paylater itu punya dampak besar terhadap literasi keuangan masyarakat. Mereka lupa bahwa itu utang. Tapi dibenak mereka bisa langsung punya barang itu, bayarnya nanti saja lah. Jangan anggap paylater itu sebagai uang tambahan, itu utang. Sama dengan kredit card, tapi tidak ada kartunya," tutupnya.
Baca Juga: Ngeri! Nekat Galbay Shopee Paylater, Debitur Ini Malu Banget Pihak DC Tagih ke Luar Kontak Darurat
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar