GridFame.id - Jelang Lebaran 2023, masyarakat Indonesia biasanya menukarkan uang baru.
Tradisi tukar uang baru ini dilakukan untuk nantinya dibagikan kepada sanak saudara ketika hari raya Lebaran.
Penukaran uang baru sendiri telah difasilitasi oleh Bank Indonesia melalui berbagai layanan seperti mobil keliling, di rest area, sampai kerja sama dengan perbankan.
Namun, masyarakat juga perlu waspada dengan potensi beredarnya uang palsu, termasuk jika menukarkan bukan di tempat resmi.
Untuk mencegah masyarakat mendapatkan uang palsu, berikut ini adalah cara membedakan uang palsu dan asli.
Bank Indonesia (BI) merekomendasikan tiga cara untuk memeriksa keaslian uang Rupiah, yakni dengan dilihat, diraba, dan diterawang atau 3D.
Namun, ada beberapa cara lain yang lebih teliti dalam melakukanya.
Simak di bawah ini ya!
Coba raba tekstur uang yang didapat.
Jika seperti kertas biasa, maka sudah bisa dipastikan itu adalah uang palsu.
Pada umumnya, uang palsu dicetak dengan kertas biasa yang memiliki tekstur halus dan licin.
Baca Juga: Kuncinya Harus Update DANA Premium! Simak Ini Dia Cara Kirim Uang dari DANA ke Semua Rekening Bank
Sedangkan uang asli memiliki tekstur yang kasar dan berserat lantaran terbuat dari serat kapas.
Meski nyaris sama persis, warna uang palsu dan uang asli ternyata memiliki perbedaan jika dilihat dengan seksama.
Uang asli pada umumnya memiliki berbagai warna alias multi warna jika dilihat dari sudut tertentu, sedangkan uang palsu tidak.
Uang kertas asli khususnya rupiah dibuat dari bahan serat kapas yang memiliki benang pengaman.
Ini adalah tanda pada uang asli yang ditanam di tengah ketebalan kertas sehingga terlihat seperti dianyam dan tampak sebagai garis melintang dari atas ke bawah.
Benang pengaman pada uang asli dapat dibuat tidak memendar atau memendar di bawah sinar ultraviolet dengan satu warna atau beberapa warna.
Sedangkan pada uang palsu, umumnya benang terasa sama dengan bahan kertas dan terlihat menyatu.
Jika disinari dengan sinar ultraviolet (UV) maka bagian depan uang asli akan menyala.
Pada bagian yang menyala ini terdapat sebagian desain gambar, angka, dan logo BI.
Hal ini tidak dimiliki oleh uang palsu saat disorot dengan sinar UV.
Uang asli mempunyai kode tunanetra atau blind code yang berupa pasangan garis di sisi kanan dan kiri uang.
Tanda ini akan terasa kasar jika diraba.
Sedangkan pada uang palsu biasanya tidak memiliki kode khusus tersebut.
Selain pada bagian kode tunanetra, uang asli memiliki banyak bagian yang terasa kasar.
Misalnya, di bagian nominal uang, logo garuda, atau yang lainnya.
Sementara, uang palsu umumnya tidak terdapat jenis cetakan kasar karena semua bagian cetakan terasa sama halus dan licin jika diraba.
Uang asli khususnya rupiah didesain dengan gambar saling isi alias rectoverso dari logo Bank Indonesia (BI).
Logo tersebut dapat dilihat jika uang rupiah diterawang ke arah cahaya.
Sedangkan, uang palsu umumnya tidak memiliki gambar rectoverso tersebut.
Baca Juga: Dibuka Hingga 20 April 2023! Catat, Ini Dia Syarat dan Cara Tukar Uang Baru Via Aplikasi PINTAR BI
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar