GridFame.id - Bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia.
Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan ibadah dan kebaikan.
Selama bulan ini, umat Muslim diwajibkan untuk menunaikan ibadah puasa, salat tarawih, membaca Al-Quran dan melakukan amalan-amalan kebaikan lainnya.
Semua amalan kebaikan ini memberikan banyak keuntungan, baik dari segi kesehatan fisik maupun spiritual.
Tak heran jika momen ini menjadi waktu yang tepat untuk berlomba-lomba dalam kebaikan.
Selama bulan Ramadhan, umat Muslim juga meningkatkan kesadaran sosial mereka.
Banyak orang yang memberikan zakat, sedekah, dan membantu orang lain yang membutuhkan.
Hal ini menunjukkan bahwa bulan Ramadhan bukan hanya tentang puasa dan ibadah, tetapi juga tentang bagaimana kita dapat membantu sesama.
Dengan melakukan amalan-amalan kebaikan, seperti shalat tarawih, membaca Al-Quran, dan memberikan sedekah, kita dapat menebus dosa-dosa kita dan mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT.
Sayangnya dibalik semua keistimewan bulan ramadhan itu, ada golongan orang-orang yang merugi.
Siapa saja?
Baca Juga: Terkena Diare Saat Berpuasa? Tak Perlu Batal, Begini Cara Mengatasinya
Dilansir dari laman resmi rumahzakat.org yang mengutip dari buku Abdul Aziz As-Sadhan berjudul “Puasa Tapi Keliru", ada 5 golongan yang merugi selama ramadan:
Orang yang menganggap biasa bulan Ramadhan, tak ada yang berbeda seperti bulan-bulan lainnya, hingga Ramadhan berlalu, tentu sebuah kerugian yang besar.
Ia sama sekali tidak menganggap istimewa puasa dan merasakan manfaat bulan suci Ramadhan, juga tidak bersegera melakukan kebaikan, padahal di bulan suci inilah segala pahala dilipat gandakan.
Orang yang menganggap biasa bulan Ramadhan, ibarat orang melewatkan ghanimah (harta rampasan perang) yang tak ternilai harganya.
Imam Ahmad mengatakan, “Seburuk-buruk kaum adalah mereka yang hanya mengenal Allah di bulan Ramadhan saja.”
Tentu sangat terpuji, dari semua berperilaku tidak baik menjadi baik, dari tak berjilbab kemudian berhijab, dari yang tak pernah shalat kemudian rajin shalat, baik yang wajib maupun sunnah.
Namun, sangat disayangkan, ketika Ramadhan usai, golongan manusia seperti itu kembali berbuat maksiat kepada Allah, melepas hijabnya, tak lagi ke masjid, bahkan meninggalkan shalat. Karena itu, berusahalah untuk tetap istiqamah dalam beramal dan kebaikan.
Baca Juga: Makan Sahur Pukul 11 Malam, Apakah Puasa Sah dan Tetap Dapat Pahala Sahur?
Golongan ketiga adalah orang yang menahan perut dari makan dan minum saja, ia tidak merasa bersalah dan berdosa ketika melakukan kemunkaran, menggunjing, menyebar fitnah, menghina, sebuah perilaku yang biasa dilakukan di luar Ramadhan.
Akhirnya, saat Ramadhan tiba, kebiasaan buruk itu tak juga berubah, sehingga Ramadhan tak membawa pengaruh bagi kehidupannya sehari-hari.
Abu Hurairah meriwayatkan, bahwa Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dan amalan dusta, maka Allah tidak butuh dengan makanan dan minuman yang ditinggalkannya (puasa).” (HR. Bukhari).
Rasulullah Saw bersabda: “Puasa itu hanya meninggalkan makanan dan minuman. Akan tetapi, puasa itu ialah meninggalkan perkataan sia-sia dan kotor.” (HR. Ibnu Hiban).
Mereka yang tidur pada siang hari di bulan Ramadhan serta begadang dan melakukan hal yang sia-sia pada malam harinya, adalah golongan yang merugi.
Seharusnya, Ramadhah disibukkan dengan amal ibadah, seperti shalat berjamaah, tadarus dan tadabur Al Qur’an, berdzikir, berinfaq dan sedekah, dan kebaikan lainnya.
Ini adalah golongan terburuk yang dilakukan oleh umat yang mengaku muslim, mereka tidak mengenal Allah, baik di bulan Ramadhan maupun bulan-bulan lainnya.
Golongan ini tetap tidak menjalankan shalat dan puasa tanpa uzur syar’i.
Source | : | rumahzakat.org |
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar