Anak-anak cenderung selalu ingin menghabiskan uang yang dimilikinya untuk beli mainan.
Nah, ini bisa jadi peluang usaha yang cukup menarik untuk dicoba.
Anda bisa menjual mainan anak yang murah meriah tapi menarik mulai dari Rp5.000-an.
Harga yang murah biasanya lebih menarik bagi anak-anak karena sesuai dengan uang jajan yang diperolehnya.
Jika perlu, bisa tambahkan jenis-jenis mainan yang sedang viral atau banyak diminati oleh anak-anak.
Di momen Lebaran, karena padatnya aktivitas biasanya banyak orang yang tidak sempat untuk mencuci baju.
Terlebih bagi keluarga yang baru pulang mudik, tentunya ada banyak baju kotor yang menumpuk.
Umumnya, jasa laundry (binatu) atau cuci setrika baju jadi pilihan terbaik untuk mengurangi beban pekerjaan rumah tangga.
Tak sedikit orang yang lebih memilih menggunakan jasa binatu karena sudah capek sendiri dengan aktivitasnya.
Itulah mengapa, bisnis ini memiliki peluang cuan yang cukup menjanjikan.
Karena peminatnya terbilang cukup banyak, apalagi di kota besar kebanyakan asisten rumah tangga pulang kampung, sehingga, permintaan akan jasa binatu menjadi lebih besar.
Baca Juga: Paylater Tiket.com Tidak Bisa Digunakan? Simak Penyebab dan Solusinya di Sini
Bagi pengguna kendaraan, ketika pulang mudik ke kampung halaman pasti ingin kendaraannya tetap dalam kondisi prima dan tampil bersih serta kinclong, bukan?
Untuk itu, tentu membutuhkan layanan servis dan cuci kendaraan yang selalu siap sedia.
Nah, ini bisa jadi peluang usaha yang cukup menarik dilakukan pascalebaran.
Karena volume kendaraan selama mudik dan arus balik lebaran biasanya mengalami lonjakan.
Dan selama perjalanan, tidak semua pemilik tahu kondisi mesin apakah masih aman atau butuh servis.
Dengan adanya layanan jasa servis, ini tentu akan sangat membantu pemudik selama di perjalanan.
Jika dikelola dengan baik, ini tentu bisa jadi ide bisnis yang cuan banget untuk dicoba.
Baca Juga: Punya Cicilan Mobil yang Masih Berjalan, Bisakah Mengajukan KUR?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar