GridFame.id - Memulai usaha atau bisnis mungkin bukan hal yang sulit untuk dilakukan.
Tetapi mempertahankan usaha yang sudah berkembang dan memiliki target pasar sendiri lah yang tidak mudah.
Banyak orang yang berhasil membuka usaha tetapi gagal memertahankan usaha yang dijalankan.
Tentunya hal ini didasari dari kegagalan pengelolaan keuangaan usaha.
Cara mengelola keuangan usaha adalah pengetahuan wajib bagi Anda pelaku usaha.
Bisnis dan keuangan adalah dua hal yang erat kaitannya.
Apabila seseorang memiliki bisnis maka idealnya juga dibarengi dengan manajemen keuangan yang baik.
Maka agar bisnis Anda sukses, wajib hukumnya untuk mengetahui pengelolaan keuangan yang baik.
Pengelolaan keuangan usaha mampu membuat Anda lebih paham atas kondisi keuangan sehingga ke depannya tantangan yang mungkin hadir bisa diatasi dengan baik.
Masalah pada bisnis mungkin saja terjadi pada aspek keuangan, sehingga jika Anda ingin memulai bisnis dengan baik, sebisa mungkin untuk mempelajari tentang manajemen keuangan bisnis dasar.
Simak ini beberapa tips mengelola keuangan usaha atau bisnis yang baik agar tak cepat bangkrut.
Dilansir dari laman resmi bfi.co.id, pemilik usaha perlu memerhatikan hal ini agar tak cepat bangkrut:
Sebelum Anda memutuskan mengajukan pinjaman secara online maupun konvensional, Anda harus merencanakan keuangan Anda dengan matang.
Apa saja yang Anda butuhkan untuk mengembangkan usaha Anda sehingga Anda dapat memiliki gambaran berapa dana tambahan yang Anda butuhkan.
Perhitungkan juga pemasukan dan pengeluaran yang Anda dapatkan per bulannya.
Dengan perencanaan usaha yang matang, Anda dapat mengetahui pinjaman dana yang sekiranya diperlukan dan bisa meminjam sesuai kemampuan bayar Anda, sekaligus menjaga keuangan Anda tetap stabil.
Dalam mengajukan pinjaman, Anda juga harus memperhatikan rasio pinjaman terhadap pemasukan Anda atau dikenal dengan debt service ratio.
Idealnya, rasio hutang atau pinjaman tidak boleh lebih dari 30% agar keuangan Anda tetap sehat, dan menghindari risiko kredit macet.
Selain itu, hal ini juga menunjukan kemampuan membayar Anda dan berpengaruh kepada skor kredit Anda.
Ingat untuk selalu membuat catatan mengenai cashflow atau arus kas bisnis Anda secara rutin.
Catatan bisnis tersebut termasuk total dana pinjaman, tagihan pinjaman, serta keuntungan dan pengeluaran per bulan.
Dengan membuat pembukuan yang rapi, Anda bisa memperhitungkan anggaran yang dirasa harus dikurangi atau ditambahkan sehingga dana yang ada bisa dialokasikan secara lebih efektif.
Selain itu, hal ini juga berguna untuk menghindari risiko kredit macet atau denda karena terlambat membayar cicilan.
Anda bisa mengetahui sisa dana pinjaman, tenor pinjaman dan berapa yang harus dialokasikan per bulannya untuk membayar cicilan.
Salah satu saran terpenting dalam menjalankan usaha adalah memisahkan dana usaha dan pribadi.
Hal ini untuk mengetahui apakah Anda untung atau rugi, serta agar Anda lebih mudah dalam membuat laporan keuangan, serta tidak mengganggu arus kas Anda.
Dengan begitu, Anda bisa melihat apakah dana pinjaman Anda penggunaannya telah efektif dan agar dapat dialokasikan secara lebih maksimal.
Cara mengelola keuangan usaha berikutnya adalah dengan memanfaatkan laba yang Anda dapatkan untuk mengembangkan usaha menjadi lebih besar.
Baca Juga: Waduh! Sering Tak Disadari, Ternyata Ini 4 Tanda Mengalami Masalah Keuangan yang Bikin Susah Kaya
Tujuan didirikannya suatu bisnis adalah untuk mendapatkan laba atau keuntungan, tetapi tidak semua jenis bisnis pasti mencetak laba.
Ada yang butuh bertahun-tahun untuk menghasilkan laba, ada pula bisnis yang membutuhkan satu tahun untuk mendapatkan laba, semua tergantung bagaimana cara mengelola bisnis tersebut dengan tepat.
Nah, pemanfaatan laba ini dapat digunakan untuk keperluan pribadi pemilik bisnis atau untuk keperluan mengembangkan usaha.
Mengembangkan usaha disini dapat digunakan misalnya untuk menambah jumlah outlet, menambah jumlah karyawan, atau menambah jenis produk dan layanan yang berbeda.
Ada baiknya, jika bisnis Anda telah mencetak laba, alokasikanlah lebih banyak untuk mengembangkan bisnis dibandingkan untuk keperluan pribadi.
Jika kondisi keuangan usaha telah stabil, Anda dapat menggunakan lebih banyak proporsi laba usaha untuk keperluan pribadi.
Source | : | BFI Finance |
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar