Sejak pagi ia sudah dihubungi oleh pihak Sinar Rupiah dan dijawab bahwa akan membayar hari ini.
Tapi pada sore hari, tiba-tiba teman kerjanya mengirimkan tangkap layar bahwa ada foto yang dikirimkan dari sebuah nomor berupa fotonya sedang pegang KTP sekaligus peringatan untuk bayar utang.
Ia pun segera menghubungi pihak Sinar Rupiah, namun tidak ada respon sama sekali dan baru hari berikutnya menerima telepon dari pihak Sinar Rupiah yang menanyakan keluhan.
Mereka bertanya jika debitur memiliki atau pernah meminjam di aplikasi lain.
Ia menjawab ada dan mereka bertanya apakah ada pinjaman di aplikasi lain yang sudah lunas.
Tapi sekitar 30 menit setelah itu, ada dana masuk ke rekeningnya sebesar Rp372.000.
Setelah dicek, ternyata ada juga pinjaman sebesar Rp600.000 di aplikasi yang sudah lunas.
Kemudian tiba-tiba ada telepon yang menanyakan tentang uang yang masuk tersebut.
Mereka mengatakan bahwa Sinar Rupiah dan Fast Kredit adalah satu sistem dan terjadi kesalahan input.
Ia diminta untuk mengembalikannya dan dikembalikan lewat nomor BRIVA yang diberikan.
Tapi setelah dicek kembali, pinjaman Rp600.000 masih aktif dan ketika dihubungi lagi, Sinar Rupiah dan mendapatkan jawaban bahwa pinjaman harus dibayar terlebih dahulu.
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar