GridFame.id - Mendekati tahun pemilihan presiden, pastinya banyak peluang untuk jadi buzzer yang dibuka.
Sebenarnya tak hanya untuk kepentingan politik, tapi juga banyak brand yang menggunakan jasa buzzer untuk meramaikan produknya.
Biasanya tugasnya adalah mengirim cuitan, komentar, atau postingan lain terkait brand tersebut dengan nada memuji atau review bagus.
Bayarannya memang terlihat sedikit, bahkan cenderung receh.
Namun jika rajin dan tekun mengerjakannya, bukan tidak mungkin bisa jadi sumber pendapatan tambahan yang lumayan.
Tapi, apakah bahaya jika menerima pekerjan jadi buzzer?
Menerima pekerjaan sebagai buzzer politik atau buzzer untuk sebuah brand adalah pilihan yang dapat memberikan pengaruh signifikan dalam lingkup sosial dan politik.
Namun, penting bagi individu yang mempertimbangkan pekerjaan ini untuk memahami implikasi dan pertimbangan yang terkait dengan peran ini.
Sebagai seorang buzzer politik, tugas utama Anda adalah mempengaruhi opini publik melalui media sosial atau platform online lainnya.
Anda akan diberikan tanggung jawab untuk menyebarkan pesan politik tertentu, mengkritik atau mendukung kebijakan pemerintah, dan mencoba mempengaruhi pandangan publik terhadap kandidat atau partai politik tertentu.
Demikian pula, sebagai buzzer untuk sebuah brand, Anda akan bertanggung jawab untuk mempromosikan produk atau layanan mereka dengan cara yang paling positif.
Baca Juga: Nahloh! Banyak Nasabah yang Kebingungan KUR Dibekukan, Begini Penjelasan dari Banker
Source | : | Chatgpt (AI) |
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar