Selain skor SLIK OJK, lembaga keuangan juga melihat riwayat pembayaran seseorang untuk menilai keandalan dan kedisiplinan keuangan.
Jika seseorang memiliki riwayat pembayaran yang buruk, seperti sering terlambat membayar tagihan atau memiliki catatan tunggakan yang signifikan, lembaga keuangan mungkin enggan memberikan kredit.
Riwayat pembayaran yang buruk mengindikasikan risiko tinggi bagi pemberi pinjaman.
Lembaga keuangan juga melihat rasio pinjaman terhadap nilai jaminan (loan-to-value ratio) saat mempertimbangkan permohonan kredit.
Rasio ini mengukur jumlah pinjaman yang diminta dibandingkan dengan nilai aset yang dijadikan jaminan.
Jika rasio ini terlalu tinggi, lembaga keuangan mungkin menilai bahwa risiko yang dihadapi oleh mereka terlalu besar, sehingga sulit untuk memperoleh persetujuan kredit.
Tingkat pendapatan yang rendah juga dapat menjadi hambatan dalam mengajukan kredit.
Lembaga keuangan cenderung menginginkan bukti bahwa seseorang memiliki kemampuan finansial yang memadai untuk melunasi kredit yang diminta.
Jika tingkat pendapatan terlalu rendah, pemberi pinjaman mungkin meragukan kemampuan seseorang untuk membayar kembali utang tersebut.
Riwayat pekerjaan yang tidak stabil atau sering berpindah-pindah pekerjaan juga dapat menyulitkan seseorang dalam mengajukan kredit.
Lembaga keuangan cenderung mencari stabilitas dan keandalan dalam hal pendapatan.
Source | : | Chatgpt (AI) |
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar