GridFame.id -
Waspada penipuan yang sedang marak terjadi.
Kebanyakan ditemukan kasus penipuan yang dilakukan oleh penjual online shop.
Dimana penjual memberikan barang yang tak sesuai dengan di pesan.
Atau malah dikirimkan barang kosongan saja.
Namun, kini penjual juga harus berhati-hati dengan pembeli.
Karena banyak juga penmbeli yang melakukan penipuan.
Seperti yang dialami oleh salah satu warganet ini.
Dimana ia hampir saja tertipu dengan modus meminta nomor kartu debit.
Bahkan, sang pembeli juga mengirimkan bukti transfer yang ternyata palsu.
Nah, sebaiknya anda tak sembarangan memberikan nomor kartu debit.
Ada 3 bahaya yang mengancam jika nekat memberikan nomor kartu debitr sembarangan.
Pengalaman tersebut dialami oleh seorang anonim di akun twitter @tanyarlfes.
Ia menanyakan apakah bukti transfer tersebut palsu atau asli.
Kemudian, sang pembeli juga meminta nomor kartu debit.
"help ini asli gak ya bukti tfnya? soalny ad yg beli sepatu ke cowoku trus dia mintain no kartu kan aneh bgt, ngirim bukti tf cmn aku gatau ini tf drmn tkutnya editan."
1. Penyalahgunaan Kartu
Orang tersebut dapat menggunakan nomor seri kartu debit untuk melakukan pembelian online atau transaksi kartu kredit palsu.
Mereka dapat membeli barang atau layanan tanpa sepengetahuan atau izin Anda, yang dapat menyebabkan kerugian finansial bagi Anda.
2. Pencurian Identitas
Dengan nomor seri kartu debit, penjahat dapat mencoba mencuri identitas Anda.
Mereka dapat menggunakan informasi tersebut sebagai bagian dari upaya mereka untuk mencuri identitas Anda secara keseluruhan, yang dapat mengakibatkan kerugian finansial dan masalah keuangan lainnya.
3. Penipuan Telepon
Penipu sering kali meminta nomor seri kartu debit sebagai bagian dari skema penipuan telepon.
Mereka dapat berpura-pura mewakili bank atau lembaga keuangan lainnya dan meminta nomor seri kartu debit Anda untuk "memverifikasi" akun Anda.
Jika Anda memberikan nomor seri tersebut, mereka dapat menggunakannya untuk tujuan penipuan.
Penulis | : | Ayudya Winessa |
Editor | : | Ayudya Winessa |
Komentar